JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menganggap kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo oleh Setya Novanto telah berimbas ke pilkada serentak yang digelar Rabu (9/12) lalu. Sebab, gegap-gempita kasus yang kini dikenal dengan sebutan Papa Minta Saham itu mengalahkan pelaksanaan pilkada serentak.
"Isu pilkada seperti hanya lewat saja karena lebih dari dua pekan headline soal yang tidak ada hubungannya dengan pilkada," ujar Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/12).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyayangkan media yang justru menonjolkan kasus ”Papa Minta Saham” ketimbang ajakan memilih pemimpin yang baik di pilkada. “Yang muncul di televisi bukannya seruan para pemimpin supaya memilih, tapi papa minta saham," sebutnya.
Konsekuensinya, angka pemilih pada pesta rakyat daerah terbesar itu menurun? "Itu punya efek pada menurunnya angka pemilih dan tingginya golput di mana-mana," ucapnya.
Kendati demikian Fahri menilai pelaksanaan pilkada berlangsung relatif aman, tenteram, dan damai. ?"Ini adanya optimisme demokrasi kita semakin matang. Jangan terus memfitnah bangsa sendiri," tegasnya.(dna/jpg)