JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sorotan terus mengarah terhadap adanya pertemuan Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung dengan sembilan sekretaris jenderal (sekjen) partai pendukung Joko Widodo (Jokowi).
Terlebih, sebagian partai yang masih di kubu pemerintahan, Partai Amanat Nasional (PAN) tak diundang dalam acara itu. Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sikap PAN kerap bertentangan dengan koalisi pendukung Jokowi dinilai menjadi motif tak diundangnya partai berlambang matahari tersebut dalam pertemuan itu.
Baca Juga :
Muhaimin: Pemberhentian Kiai Marzuki Mencederai Tradisi NU
"Ya pasti, terlalu kritis, barangkali ya, mungkin," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Diakuinya, dengan terpilihnya dirinya sebagai wakil ketua MPR baru, Cak Imin akan terus mengingatkan sang ketua umum PAN untuk tidak terlalu keras mengkritik pemerintah. Namun, dia pun mengaku hal itu tak akan mudah.
"Semakin sering saya ngantor di sini, Pak Zul kan enggak gitu lagi. (sekarang) belum, pelan-pelan," tutupnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung angkat bicara soal pertemuan sembilan sekretaris jenderal (sekjen) partai pendukung Joko Widodo (Jokowi) di kantor Sekretariat Kabinet (Setkab), Senin (7/5/2018).
Pertemuan itu, menurutnya, membahas soal pesan pemerintah yang harus disampaikan pada kader-kadernya. Pertemuan itu merupakan bagian dari konsolidasi karena pemilu sudah dekat, sekaligus untuk membantu pemerintah menjawab berbagai isu yang dilancarkan lawan-lawan politik mengingat pemilu dan pilpres bakal digelar satu tahun lagi.
Sembilan sekjen partai yang hadir, yakni Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Golkar Lodewijk Fredrich Paulus, Sekjen NasDem Johnny G. Plate, Sekjen Hanura Harry Lontung Siregar, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen PKPI Imam Anshori, dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni. (aim)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama