PILPRES 2019

Jokowi dan Prabowo Kandidat Kuat Capres, Siapa Pilihan Demokrat?

Politik | Rabu, 11 April 2018 - 19:20 WIB

Jokowi dan Prabowo Kandidat Kuat Capres, Siapa Pilihan Demokrat?
Prabowo Subianto. (JPNN)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sikap akan memberikan dukungan untuk Joko Widodo (Jokowi) atau Prabowo Subianto hingga saat ini masih belum diberikan Partai Demokrat.

Sebelumnya, meski belum ada deklarasi resmi, tetapi Prabowo sudah menyatakan siap menjadi calon presiden (capres) jika memperoleh mandat dari Partai Gerindra. Terkait dua sosok capres yang ada saat ini, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menyebut, partainya hingga kini masih mendengar aspirasi dari konstituen.

Baca Juga :MAKI Bakal Gugat ke PTUN, jika Firli Bahuri Tak Diberhentikan Tidak dengan Hormat dari KPK

Menurutnya, saat ini posisi partai berlambang mercy itu masih berada di tengah-tengah, antara kedua kekuatan politik tersebut.

"Kami Demokrat tidak ingin mendapatkan masukan dari satu pihak saja,” ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Diakuinya, dirinya khawatir jika partai sudah mengumumkan dukungan kepada salah satu capres, sikap konstituen Partai Demokrat menjadi terbelah. Pertama, konstituen yang mendukung sesuai dengan dukungan partai.

Yang kedua, jika tidak sesuai dengan dukungan partai, mereka dikhawatirkan justru akan meninggalkan Partai Demokrat.

“Kalau kami mendeklarasikan dekat kepada Pak Jokowi, mungkin rakyat yang dekat dengan Pak Prabowo, yang mau protes atau memberikan saran mungkin enggak berani,” paparnya.

Dia menegaskan, dengan berada di posisi tengah, pihaknya akan lebih dapat mendengar aspirasi kedua belah pihak. Diterangkannya, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menilai capaian kinerja pemerintahan Jokowi-JK cukup baik meski masih banyak yang bisa dikritisi.

Karena itu pula, pihaknya menegaskan masih belum dapat menentukan sikap.

“Terus terang banyak yang harus diapresiasi dari pembangunan Pak Jokowi selama empat tahun ini. Tapi, banyak juga yang harus dikritik ya. Misalnya infrastuktur, sebagian (untuk) masyarakat itu kelihatan, tapi sebagian juga untuk siapa?” tanya dia.

Lebih jauh, dia menyebut bahwa partainya akan terus melakukan komunikasi secara komprehensif untuk menentukan capres yang didukung.

“Kami masih membuka kemungkinan. In politic anything can possible. Dan belum ada biru yang disebut birunya Demokrat,” tutup pakar IT tersebut. (aim)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook