SKANDAL CAMBRIDGE ANALYTICA

Data Pengguna Bocor, Fadli Zon Ingin Indonesia Punya "Facebook" Sendiri

Politik | Selasa, 10 April 2018 - 19:40 WIB

Data Pengguna Bocor, Fadli Zon Ingin Indonesia Punya "Facebook" Sendiri
Ilustrasi. (AFP)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Berada di posisi ketiga dunia terkait kebocoran data pengguna, membuat masyarakat Indonesia mulai menyoroti Facebook. Adapun dugaan jumlah kebocoran itu data itu sekitar 1,1 juta pengguna.

Menanggap itu, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon mengatakan, sudah seharusnya Indonesia memiliki platform media sosial yang merupakan hasil kreasi anak bangsa.

Baca Juga :Kebiadabannya di Luar Nalar, Fadli Zon Sebut Oknum Paspampres Riswandi Manik Layak Dihukum Mati

"Di beberapa negara Facebook dilarang dan mereka menggunakan suatu media komunikasi, media sosial, atau platform media sosial tersendiri. Saya kira Indonesia dengan 262 juta jiwa bisa lah melahirkan Facebook ala Indonesia,” ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Jika Indonesia berhasil membuat Facebook sendiri, imbuhnya, tentunya akan sangat menguntungkan.

“Jadi, kenapa tidak membuat platform medsos sendiri,” jelas legislator asal Gerindra itu.

Di sisi lain, dia berpandangan bahwa seharusnya pemerintah harus mengambil sikap tegas terhadap permasalahan itu. Oleh sebab itu, dia berharap kajian tersebut harus difokuskan pada penggunaan Facebook, apakah menguntungkan ataupun justru sebaliknya.

"Menkominfo perlu ada kajian Facebook ini bagaimana, lebih banyak maslahatnya atau mudharatnya. Lebih banyak manfaatnya atau merugikan, terutama tentang data," tegasnya.

Namun, dia pun menyadari bahwa media sosial Facebook mulai beralih dari media komunikasi menjadi bagian dari gaya hidup. Meski begitu, sambungnya, persoalan kebocoran data-data itu tetap harus menjadi sorotan.

"Persoalan data ini harus diproteksi, harus dipanggil lah pihak-pihak yang terkait dengan Facebook Indonesia," tutupnya.

Facebook sebelumnya telah merilis data yang menyebut telah membocorkan data sebanyak 87 juta pengguna ke Cambridge Analytica di seluruh dunia. Dari temuan itu, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan jumlah 1,096 juta. (ce1/aim)

Sumber: JPG

Editor: Boy Riza Utama









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook