JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Partai Amanat Nasional (PAN) sempat ricuh lantaran peserta berebut microphone. Hal itu berawal dari upaya klarifikasi yang disampaikan Ketua Steering Committee (SC) Saleh Partaonan Daulay dalam Jumpa Pers di Hotel Millenium, Jakarta, Sabtu (7/12).
"Mic-nya ada 4, yang mau ngomong ada 20 lebih, itu biasa, dinamika forum," ujar Saleh seperti diberitakan PojokSatu.id (Jawa Pos Group).
Insiden ini awalnya dipicu dari teriakan antar anggota di dalam ruang rapat di Hotel Millenium, Jakarta sekitar pukul 14.20 WIB. Saat kericuhan terjadi, para petinggi seperti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno, langsung keluar dari ruangan dan dievakuasi ke ruangan VVIP.
Sejumlah kader nampak saling berteriak, dan membuat beberapa tokoh seperti Yandri Susanto, Saleh Daulay, dan Soni Sumarsono menenangkan suasana dari atas podium. Selang beberapa menit, Amien, Zulhas, dan Eddy kembali masuk ke ruangan rapat untuk menenangkan peserta rapat dengan mengucapkan istighfar.
"Tenang, tenang. Istighfar tiga kali semuanya," kata Amien seraya dipatuhi oleh seluruh peserta Rakernas.
Zulhas pun ikut memberikan komando. Ia meminta pihak yang tidak berkepentingan, termasuk wartawan keluar ruang rapat. "Selain peserta suruh keluar. Yang tidak berkepentingan silakan keluar ruangan," tambah Zulhas.
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais sempat menyindir Ketua Umum Zulkifli Hasan saat berpidato di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas), Sabtu (7/12). Amien mengaku heran dengan tokoh PAN yang takut dengan sesama manusia. Amien menyindir Zulhas yang sempat memberikan dukungan kepada Joko Widodo-Maruf tanpa adanya syarat.
"Sayangnya, mungkin termasuk PAN pikirannya 4-5 tahun mendatang. Dan yang saya betul-betul tidak paham ada tokoh PAN kok takut sama orang gitu loh. "Aku dukung tanpa syarat." Saudara sekalian, saya menangis," kata Amien dengan nada meninggi.
Mantan Ketua MPR itu mengatakan dukungan tanpa syarat hanya boleh diberikan kepada Nabi Muhammad SAW. Sementara soal urusan politik dengan manusia biasa, tak ada kata tanpa syarat.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi