JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak melarang Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno berpindah ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Oh enggak, saya belum ada itu. Tapi saya katakan, kami partai kebangsaan yang terbuka, tiap orang asal Pancasialis, menerima UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, pro rakyat, diterima di Gerindra," kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan elite Partai Perindo di kediamannya, Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2023).
Menteri Pertahanan (Menhan) itu menegaskan, tidak akan melarang jika terdapat kader Partai Gerindra yang ingin berpindah partai. Menurut Prabowo, itu merupakan haknya dalam karier politik.
"Tapi kalau ada yang mau pindah juga tidak melarang," tegas Prabowo.
Namun, Prabowo menyatakan sampai saat ini belum menerima informasi secara resmi terkait berpindahnya Sandiaga ke PPP.
"Secara resmi belum," ucap Prabowo.
Sebelumnya, politikus Partai Gerindra Kamrussamad mengatakan, telah mendengar kabar pindahnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Salahuddin Uno ke PPP. Ia menyebut, Sandiaga sudah positif berlabuh dari Partai Gerindra ke PPP.
"Resminya tunggu saja, tetapi informasi saya sudah positif akan pindah," ucap Kamrussamad di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (5/3).
Anggota Komisi XI DPR RI tersebut tidak mempermasalahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu berpindah partai. Ia meyakini, keputusan itu sudah dipertimbangkan secara matang oleh Sandiaga.
"Saya kira beliau sudah melakukan kontemplasi mendalam soal karir politik beliau dengan pertimbangan tentu, dukungan dari berbagai macam unsur, harapan juga mungkin doa restu keluarga. Sehingga beliau sudah memutuskan untuk itu," ujar Kamrussamad.
Ia mengutarakan, Sandi merupakan seorang politikus muda yang mempunyai banyak potensi. Karena itu, Kamrussamad mengungkapkan, Sandi mengetahui posisi yang terbaik bagi karir politiknya ke depan.
"Saya kira beliau seorang politisi muda yang punya banyak mimpi, berpotensi merasa bisa memimpin Indonesia untuk di tahun-tahun mendatang, untuk memperbaiki sekaligus mempercepat pembangunan nasional kita. Bisa juga beliau memimpin parlemen, menjadi caleg dulu lalu kemudian memenangkan partainya dan menjadi ketua DPR itu semuanya terbuka jalannya," ungkapnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman