JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Keriuhan sempat terjadi dalam rapat kerja gabungan 7 komisi dengan pemerintah dengan agenda penyelesaian honorer K2 (kategori dua).
Adapun raker itu dianggap telah menjadi ajang kampanye oleh anggota DPR. Itu berawal saat Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Setiawan Wangsaatmadja memaparkan sejak 2005 hingga 2014 sudah 1 juta lebih tenaga honorer yang diangkat.
Sementara, pelamar umum hanya 700an ribu. Pernyataan Setiawan itu langsung ditangkap Syarief Hasan, politikus Demokrat dari komisi I DPR RI. Dia menyebut, hanya di era SBY bisa diangkat 1 juta lebih honorer. Namun, di era Joko Widodo belum diangkat.
"Apakah sudah ada honorer K2 yang diangkat di era Jokowi?" tanyanya dalam raker gabungan, Senin (4/6/2018).
Tak ayal, tenaga honorer K2 yang ikut hadir kompak menjawab, "Beluummmm."
Terkait itu, Mukhamad Misbakhun langsung protes kepada Syarief. Atas situasi yang memanas, Pimpinan Raker Gabungan Utut Adianto meminta anggota raker untuk tidak berkampanye.
"Sudahlah jangan berkampanye di sini. Memang honorer K2 ini jadi komoditi politik tapi di sini yang difokuskan bagaimana menuntaskan K2. Jadi, enggak usah jualan lagi," tegasnya. (esy)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama
