KEBUMEN (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy memanfaatkan momen Iduladha untuk mengingatkan kembali bahayanya berita berita hoax di media sosial.
Terlebih, isu sensitif seperti SARA, sengaja diviralkan guna menggangu kedamaian dan kebhinekaan NKRI.
"Hoax sering kali dimanfaatkan kelompok radikal dan kelompok tidak bertanggung jawab untuk memprovokasi yang merusak kedamaian dan kebhinekaan NKRI," katanya di depan ribuan jamaah salat Idul Adha di Alun-alun Kebumen, Jumat (1/92/2017).
Pria yang akrab disapa Romi itu menegaskan, hoax jika dibiarkan akan menjadi ancaman nyata bagi dinamika ekonomi dan politik yang berpotensi menimbulkan kegaduhan besar sehingga menciptakan rasa tidak aman pada masyarakat, dan pada gilirannya mengganggu iklim investasi.
"Berita hoax harus dilawan untuk menjaga kebhinekaan dan kedaulatan NKRI," tutur putra pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) K.H. Tolchah Mansoer tersebut.
Cicit ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah itu lantas memberi resep untuk menangkal berita hoax, yaitu dengan cara tabayun atau klarifikasi, menghidupkan nalar, memvalidasi secara masuk akal sehat dalam konteks ajaran Islam dari setiap informasi yang diterima.
Apabila sudah tidak diragukan kebenaran dan manfaatnya, tentu menyebarluaskannya tidak dipersoalkan bahkan bisa menuai kebaikan. Namun, lanjutnya, jika belum jelas kebenaran dan manfaatnya jangan disebarluaskan.
"Tetapi jika belum jelas kebenaran dan manfaatnya, sebaiknya tidak melakukan apa pun. Apalagi men-share kepada orang lain karena menimbulkan kemudharatan," tandasnya. (dna)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama
