PILKADA SERENTAK 2015

MK-FB Laporan IP-NA ke Bawaslu

Politik | Kamis, 17 Desember 2015 - 10:29 WIB

Anggota Bawaslu Sumbar bidang Penanganan Pengaduan Aerma Depa membenarkan adanya laporan dari paslon MK-FB. “Laporan yang dimasukkan paslon ini menyangkut adanya temuan baru menyangkut dugaan ijazah palsu cawagub Nasrul Abit,” kata Aerma Depa.

Selain itu, katanya, Bawaslu juga menerima pengaduan soal pengangkatan Kepala RSUD Kota Pariaman oleh IP pada masa enam bulan sebelum berakhirnya jabatan gubernur. “Dari dua laporan itu, tampaknya masalah ijazah Nasrul Abit yang jadi perhatian sekali oleh Bawaslu. Soalnya paslon ini menemukan bukti baru dan juga menyiapkan saksi. Rencananya Kamis besok (hari ini, red) dilakukan pemeriksaan saksi,” kata Aerma Depa.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Cawagub NA yang dikonfirmasi RPG terkait laporan tersebut menegaskan, dirinya tidak akan mundur sedikit pun, termasuk jika pelaporan dugaan penggunaan ijazah paslu itu masuk ke Polda Sumbar. “Soalnya saya yakin ijazah yang saya pakai ini benar dan sah menurut hukum,” tegasnya.

Dia pun menyampaikan bahwa dia maju ke provinsi sebagai wakil gubernur sudah dipikirkan masak-masak untuk berpasangan dengan IP. “Terus terang saya akan hadapi (laporan tersebut, red) demi sebuah kebenaran. Saya yakin ijazah yang saya gunakan asli. Walau pun yang dipertanyakan adalah ijazah SMP sampai sarjana saya,” jelasnya lagi.

Di sisi lain, Ketua Tim Sukses IP-NA S Budi Syukur menyebutkan dirinya siap membela paslonnya dalam menyikapi kedua laporan itu. “Saya akan dampingi dan bela paslon saya. Soalnya dugaan pemalsuan ijazah itu bukan perkara sepele. Apalagi menyangkut nama baik calon wakil gubernur yang bakal menang di pilgub ini,” ujar Budi Syukur, kemarin.

Menurut dia, yang namanya pemalsuan itu mereka yang benar-benar tidak sekolah atau kuliah namun dapat ijazah. Sementara NA ada sekolahnya mulai dari SD hingga perguruan tinggi. NA sudah satu periode wakil bupati Pessel, dan selanjutnya dua periode memimpin Pessel. ”Nah kalau memang menggunakan ijazah palsu tentu beliau tidak akan menjabat posisi sRategis tersebut. Saya rasa ini hal yang mengada-ada dan jangan ngomong asal palsu saja,” katanya lagi.(zil/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook