Sementara Bupati Pelalawan HM Harris kecewa dengan keputusan DPP Golkar. Pasalnya, sebelumnya DPP Golkar akan memutuskan untuk mengusung balon Gubri berdasarkan hasil survei.

“Sejauh ini hasil survei, saya unggul dari kandidat balon lainnya khususnya melalui LSI dan juga hasil survei dari internal Golkar. Saat ini saya masih menunggu SK resmi dari DPP Golkar,” tuturnya.

Meski DPP Golkar tidak merestuinya, HM Harris mengaku tetap komit ikut bertarung dalam Pilgubri mendatang.

“Dan pernyataan ini juga jauh-jauh hari sudah pernah saya sampaikan. Hanya saja, saat ini saya masih belum bisa menyampaikan parpol mana akan menjadi perahu politiknya dalam Pilgubri nantinya. Karena saat ini masih dalam tahap pematangan,” ujarnya.

Sementara Ketua DPD Demokrat Riau terpilih Asri Auzar mengatakan, partainya memang belum memutuskan siapa yang akan diusung dalam Pilkada 2018 mendatang. Karena pihaknya baru melakukan penjaringan untuk menyaring calon yang benar-benar berkompeten dan diinginkan masyarakat.

“Kami besok (hari ini, red) baru akan membuka penjaringan untuk menyaring siapa calon yang akan diusulkan ke DPP partai untuk nantinya diusung menjadi calon Gubernur atau Wakil Gubernur Riau. Penjaringan sendiri akan dibuka sepekan ke depan,” sebutnya.

Terkait kemungkinan berkoalisi dengan Golkar yang sudah memberikan rekomendasi kepada Andi Rachman, Asri mengaku segala kemungkinan bisa saja terjadi. Apakah itu koalisi dengan Golkar atau partai lainnya. Karena menurutnya, politik itu dinamis.

“Kami ingin menjalankan terlebih dahulu prosedur yang ada di partai, nanti jika sudah ada calon yang ditunjuk DPP baru akan dibahas lebih lanjut kemungkinan koalisi dengan partai lain. Karena Demokrat masih kurang empat kursi di legislatif DPRD Riau untuk dapat mengusung calon sendiri,” sebutnya.