Sebab itu mereka telah tersambung selalu dengan Allah SWT dalam semua ucapan, langkah dan perbuatan. Sedangkan generasi yang bukan atau belum dibentuk Alquran adalah generasi yang kontradiktif dan paradoks. Karakter, pemikiran dan perilakunya bertentangan dengan Alquran, kendati mereka hafal Alquran, memahami kandungan Alquran, fasih berbahasa Alquran dan bahkan mungkin juga membagi-bagikan Alquran kepada masyarakat dengan gratis.
Oleh sebab itu, tidak heran jika situasi dan kondisi yang dialami oleh generasi qurani sangat jauh berbeda dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh generasi yang bukan terbentuk berdasarkan Alquran. Generasi qurani adalah generasi yang cemerlang. Generasi yang semua potensi hidup yang Allah berikan pada mereka dicurahkan untuk meraih kesuksesan di akhirat, yakni surga Allah. Dunia dengan segala pernak-perniknya, di mata mereka, tak lain adalah sarana kehidupan yang hanya dicicipi sekadar keperluan. Orientasi utama hidup mereka adalah kehidupan akhirat yang kekal abadi dan tidak bisa dibandingkan sedikit pun dengan dunia dan seisinya.
Allah berfirman: Katakanlah (wahai Muhammad SAW)! Maukah Kamu aku kabarkan dengan yang jauh lebih baik dari itu semua (harta, wanita, anak, istri dan seterusnya)? Bagi mereka yang bertakwa, akan mendapatkan di sisi Tuhan Penciptanya Surga yang mengalir dari bawahnya berbagai macam sungai. Mereka kekal di dalamnya dan ada istri-istri yang suci (tidak haid dan tidak berkeringat) dan juga keridhoan dari Allah (jauh lebih besar bagi mereka) dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya. (QS. Ali Imran : 15)
Lain halnya dengan generasi yang karakter, pemikiran dan perilakunya tidak dibentuk oleh Alquran. Mereka akan mencurahkan semua potensi diri yang Allah berikan kepada mereka untuk kepentingan hidup di dunia yang sementara ini. Sebab itu, pola pikir dan gaya hidup mereka hanya terfokus pada kehidupan dunia. Kalau pun ada untuk akhirat, itu pun hanya waktu sisa, harta sisa dan sisa-sisa ilmu dan tenaga. Tak diragukan lagi, hidup mereka bagaikan hewan dan bahkan lebih rendah dan lebih sesat lagi. Orang-orang seperti ini, di akhirat kelak akan hina dan akan menjadi penghuni neraka, kendati di dunia secara formal sebagai muslim, hidup di komunitas muslim dan sebagainya.
Alquran itu telah berhasil memberikan pencerahan kepada manusia terkait dahsyatnya kehidupan akhirat, di mana sebelum mereka berinteraksi dengan Alquran mereka hanya mengetahui kehidupan dunia. Bahkan Alquran itu telah pula berhasil menjelaskan hakikat Tuhan Pencipta, hakikat alam semesta, hakikat manusia, hakikat kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
Agar kita dan generasi kita dapat hidup dengan karakter Alquran dan merasakan langsung kedahsyatannya, yang harus dilakukan tidak lain kecuali kita dan generasi kita harus mampu berinteraksi dengan Alquran. Agar interaksi dengan Alquran maksimal dan melahirkan hasil yang diharapkan, kita harus pula memahami metode berinteraksi dengan Alquran.