OLEH H TENGKU DAHRIL

Alquran

Petuah Ramadan | Senin, 04 Juni 2018 - 09:47 WIB

Alquran

RIAUPOS.CO - Alquran adalah kitab suci umat Islam yang diyakini kebenarannya oleh seluruh umat Islam yang beriman. Tidak ada satu pun informasi ataupun pernyataan yang di­sampaikan Allah melalui Alquran yang tidak benar. Termasuk kebenaran akan adanya hari akhirat sebagai hari pembalasan. Semua manusia yang pernah diciptakan Allah di permukaan bumi ini, akan dihidupkan atau dibangkitkan kembali dari dalam kuburnya. Tidak ada seorang pun yang tertinggal.

Bagaimana dengan orang yang tidak dikuburkan tetapi dibakar dan abunya sudah dihanyutkan ke dalam sungai atau pun ke dalam laut?  Mereka tetap akan dibangkitkan kembali walaupun semua jasadnya sudah menjadi abu dan melayang entah ke mana. Itulah suatu kepastian yang dijanjikan Allah di dalam Alquran dan janji Allah pasti benar.

Baca Juga :Kelompok Ultranasionalis Denmark Bakar Al-Qur’an di Depan Kedubes Turki

Kebenaran akan isi kandungan Alquran ini baru diketahui oleh manusia secara pasti setelah mereka melewati fase terakhir dalam perjalanan hidupnya. Pada saat mereka menghadapi sakratul maut, tatkala alam ghaib sudah terbuka baginya, maka pada saat itulah manusia akan bertemu dengan para malaikat maut yang bertugas mencabut nyawa mereka. Malaikat maut ini akan mencabut nyawa manusia dengan dua cara. Pertama, dengan keras. Kedua, dengan lemah lembut. Tergantung dari amal sholeh yang pernah dilakukan mereka selama masa hidupnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An-Naziat ayat 1 dan 2, yang artinya, “Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.”

Fir’aun adalah merupakan salah satu contoh sosok manusia yang dicabut nyawanya oleh malaikat dengan sangat keras. Berita ini disampaikan Allah di dalam Alquran. Dia  sangat terperanjat tatkala para malaikat pencabut nyawa datang kepadanya dalam bentuk yang sangat menakutkan. Ketika itulah dia baru tersadar atas keangkuhannya selama ini dan baru mengakui akan kebenaran berita yang disampakan Nabi Musa AS. Namun pengakuan itu sudah terlambat dan sudah tidak berguna lagi baginya. Dia menyesal selamanya.    

 

Berapa banyak manusia yang sudah melewati masa sakratul maut ini yang sudah berada di dalam kubur sangat menyesal karena tidak membaca dan mengabaikan isi kandungan Alquran. Mereka sangat menyesal dan meminta dikembalikan hidup ke permukaan bumi ini, untuk beramal sholeh. Namun permintaan mereka itu sia-sia belaka dan merupakan suatu hal yang mustahil.  Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat As-Sajadah ayat 12 yang artinya.

“Dan (alangkah ngerinya), jika  sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (Mereka berkata), “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami ke dunia, niscaya kami akan mengerjakan kebajikan, sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin. Maka Allah menjawab dengan firman-Nya dalam surat As-Sajadah ayat 14 yang artinya, “Maka rasakanlah olehmu (azab ini) disebabkan kamu melalaikan pertemuan dengan harimu ini, (hari kiamat), Sesungguhnya Kami pun melalaikan kamu dan rasakanlah azab yang kekal atas apa yang telah kamu kerjakan.

Seorang petinju legendaris yang meninggal beberapa waktu lalu,  Muhammad Ali,  ketika ditanya seorang reportase televisi, apa yang akan dikerjakannya setelah dia menggantungkan sarung tinjunya, Ali menjawab, “Saya akan mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan beramal sholeh dan menebar kebaikan bagi kemanusiaan. Saya tidak bisa membayangkan betapa sengsaranya hidup saya kalau saya tidak beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, saya akan dimasukkan ke dalam api neraka yang maha dahsyat panasnya kekal selamanya. Andaikan saya berada di tengah Gurun Sahara Afrika yang sangat panas itu tanpa perlindungan sedikitpun, dan setiap seribu tahun saya ambil sebutir pasir, maka habis semua pasir yang ada di gurun itu saya belum juga bisa keluar dari sana. Alangkah tersiksanya saya, apalagi kalau di neraka jahanam.”  

Momentum bulan suci Ramadan 1437 H yang penuh rahmat dan berkah ini mari kita manfaatkan untuk membaca dan mempelajari isi kandungan Alquran. Dengan membaca dan mempelajari isi kandungan Alquran in sya Allah akan tergugah semangat kita untuk beramal sholeh sebanyak-banyaknya demi mendapatkan ridho Allah SWT.***

Oleh H Tengku Dahril, Ketua Korwil ICMI Riau









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook