Tidak aneh bila pulau jemur menjadi salah satu incaran negeri jiran, kata Suyatno, pulau yang terletak di selat malaka ini persisnya berada pada kordinat : 2 52’12.06"N - 100 33’30.19"E memang memiliki daya tarik yang sungguh luar biasa. Selain istilah Pulau Jemur, beberapa kalangan di pesisir sekitar Rokan Hilir menyebut pulau ini dengan sebutan Pak-ku yang dalam dialek Hokkian berarti penyu dari utara.
Banyak yang dari Indonesia dan Riau khususnya tak mengenal pulau jemur yang menjadi milik Provinsi Riau tersebut. Transportasi yang sulit menjadi alasan utama. Selain harus menyewa kapal nelayan, Anda juga bisa menggunakan jasa penyewaan speedboat yang bisa mengisi penumpang 60-100 penumpang tergantung besar kecilnya speedboat. Perjalanan dari pelabuhan Bagansiapi-api memerlukan waktu 2-3 jam.
Penyu hijau menjadi sangat unik karena dikabarkan jenis penyu ini hanya terdapat di perairan sekitar Pulau Jemur. Penangkaran penyu hijau yang pernah dicanangkan oleh Bupati Rokan Hilir sepertinya berjalan dengan baik. Tempat penangkaran pada saat kami mengunjungi cukup terawat dan ratusan tukik atau anak penyu yang masih hidup di Pulau Aruah atau pangkalan Diskanlut. ‘’Namun habitat penyu hijau tetap ada di sekitar perairan Pulau Jemur. Bila mau melihatnya maka harus siapkan waktu terbaik yaitu tengah malam. Kalau siang tak ada penyu naik ke pantai,’’ jelas Dori kepada Riau Pos.
Hamparan pasir kuning keemasan membuat Pulau Jemur semakin unik ditambah lagi air yang sangat jernih menjadikan pulau ini sangat takjub.
Mungkinkan Jemur Jadi Kawasan Wisata?
Tentu jawabannya berada di tangan Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir ke depannya. Terpenting bagaimana gugusan Pulau Jemur terkenal hingga ke manca negara dan menarik investor untuk melakukan pengembangan wisatanya.