Sekitar 100 meter dari lokasi PLG itu, lagi-lagi terpampang petunjuk arah. Kali ini gerbang besar bertuliskan ‘Selamat Datang di Pusat Konservasi Pusat Gajah Tahura Sultan Syarif Hasyim Riau’. Di papan itu juga tercantum tulisan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Riau. Jelas terlihat bahwa kawasan ini dikelola Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam melalui melalui BKSDA Riau. Seain jalan tanah penuh debu, jalan menuju pusat lokasi juga berbelok-belok. Cukup sulit tanpa petunjuk arah.
Menantang. Itu yang terasa. Tapi, begitu sampai di pusat pelatihan, seakan hilang semua letih, haus dan panas. Pendopo setengah tertutup berukuran luas lengkap dengan kamar mandi dan musala, terasa semakin nyaman. Terlebih pohon-pohon hijau dan rindang mengelilingi kawasan ini. Di satu sisi, kebun sawit menghampar luas. Di sisi lain, belantara rimba juga membentang. di pendopo inilah pengunjung makan dan istirahat sejenak sebelum bermain dengan gajah.
Dua ekor gajah yang ada di lokasi menarik perhatian pengunjung asal Pekanbaru siang itu. Besar dan tinggi. Satu di antaranya berusia 17 tahun dan satu lagi berusia 32 tahun. Gajah dewasa dan remaja pastinya. Gajah ini sangat terlatih. Mereka beratraksi dengan piawai seperti yang diminta mahout (pelatih). Duduk kata mahout, duduklah gajah itu. Berdiri di atas meja kata mahout, berdirilah gajah itu.