Optimisme Yanus juga didasari makin banyaknya penerbangan dari luar negeri menuju Bali. Bahkan, kini ada penerbangan langsung dari Tehran, Iran ke Bali yang dilayani Mahan Air.
“Bulan lalu kami bahkan yang pertama kali menerima penerbangan Mahan Air dari Teheran Iran. Bali adalah destinasi pertama di Indonesia yang disasar Mehan Air,” Kata Yanus.
Menurut Yanus, ada tren positif dalam jumlah kunjungan wisman asal Timur Tengah. Pada periode Januari-Juli 2016, jumlah wisman asal Timur Tengah sekitar 17.000 kunjungan.
Namun, jumlah wisman asal Timur Tengah melonjak dua kali lipat selama Januari-Juli 2017 hingga mencapai sekitar 35.000. “Sepertinya ini dampak positif dari kunjungan Raja Arab Saudi ke Bali akhir awal Maret lalu,” ucapnya.
Terpisah, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardana mengatakan, ada sejumlah faktor pendukung dalam pertumbuhan wisman Tiongkok ke Pulau Seribu Pura itu. Tiongkok sebagai negeri dengan jumlah penduduk terbesar di dunia memang merupakan pasar potensial.
Ketut mengatakan, animu warga negara Tiongkok untuk mengunjungi negara lain memang cukup tinggi. Hal itu juga ditunjang perekonomian Tiongkok yang makin bagus.
“Informasi yang saya dapat, ada 250 juta warga Tiongkok yang telah memiliki paspor, dan 500 juta orang siap bepergian ke luar negeri. Kalau satu persen saja ke berkunjung ke Bali, jadi sekitar 2,5 juta. Sedangkan saat ini masih 1,5 juta,” ulasnya.(adv)