Ia bahkan pernah ditanya seorang pedagang, kapan iven-iven dilakukan kembali, karena ia merasa diuntungkan dengan penyelanggaraan iven. Hal ini secara tidak langsung mencerminkan bahwa manfaat dari iven itu dapat dirasakan warga khususnya pelaku UMKM. Pemkab menciptakan peluang, tinggal memanfaatkan saja. Manfaat lainnya, saat ini menjamur rumah makan dan kedai. Belum lagi lembaga keuangan perbankan, dan pendirian show room mobil yang ada di Siak. Ini semua menandakan, bahwa pertambahan ekonomi baik, sehingga mereka menangkap peluang itu. Sebelumnya tidak ada.
Kalangan pelaku UMKM di Siak merasa terbantu dengan adanya wadah pasar seni yang dibangun Pemkab Siak. Keberadaan pasar ini, sebagai wadah bagi mereka mempromosikan hasil produk yang mereka hasilkan. Selama ini, hasil produk mereka tidak tahu mau di pasarkan. “Jangan di pasarkan, tahu pun tidak orang akan hasil produk itu,” kata Misna pengrajin dari kecamatan Lubuk Dalam.
Dalam berbagai kesempatan ia bersama UMKM selalu share nformasi akan produk mereka satu sama lainnya. Begitu juga dengan pemasarannya, saling dukung mendukung. Kini, sejak adanya pasar seni, akan menambah semangat mereka untuk menghasikan produk UMKM khas Siak yang berkualitas tinggi. “Sebenarnya, produk kita tidak kalah dengan produk lain,” jelas dia.
Yang membedakan, mereka lebih dulu gencar promosi dan telah diarahkan pemasarannya. Namun, rasa optimis itu bangkit kembali. Setelah Pemkab membangun pasar seni ini, yang khusus menjual aneka produk UMKM dan sovenir bagi wisatawan. ‘’Alhamdulillah, tiap pekan ada jual beli,” kata dia. Pasar seni ini diyakini ibu dua anak ini, akan terus maju, karena sebagai destinasi wisata dan juga sering pegelaran iven, tidak sedikit wisatawan lokal dan luar berkunjung ke Siak. “Tinggal kami lagi yang jeli memanfaatkan momen tersebut,”kata dia.(adv/a)