Hijab bukanlah penghalang mimpi. Itulah pesan yang disampaikan oleh Asma Nadia dalam novel Hijab Traveler. Melalui novel best seller inilah, Dasni Elsa Meilianti terinspirasi. “Travelling itu berjuta rasa takjub dan syukur yang dirasa. Nikmat Allah sungguh tak ada banding,” ujar Elsa, mahasiswi Pendidikan Pascasarjana Biologi Universitas Riau.
----------------------------------------------------------------
(RIAUPOS.CO) - Bagi Elsa, travelling tak hanya memberikannya pengetahuan, tetapi juga pengalaman berharga yang dapat ia bagi ke banyak orang. Penting, Elsa menyarankan untuk selalu mencari informasi terlebih dahulu mengenai objek wisata yang akan ia kunjungi.
“Sebelum travelling itu penting buat cari tahu dahulu bagaimana objek wisata tersebut, agar dapat safety saat travelling,” jelasnya. Kemudian, melalui sosial media ia banyak bercerita mengenai daerah wisata yang ia datangi. Sosial media adalah pintu untuknya menyampaikan apa yang harusnya diketahui masyarakat luas. Tak ayal akun instagram @dasnielsa diikuti ribuan followers.
Dari kecintaan akan travelling inilah, Elsa mengenal GenPi (Generasi Pesona Indonesia) Riau yang kemudian menjadi wadah baginya untuk menyalurkan kecintaannya akan travelling.
“Selama ini jalan-jalan untuk agenda pribadi. Media sosial menjadi tempat buat berbagi tempat yang saya datangi. Kemudian, saya mengenal GenPi di tahun ini yang menurut saya ini komunitas yang aku banget,” tutur Elsa.
Di GenPI, Elsa semakin semangat untuk berbagi berbagai objek wisata di Riau melalui media sosialnya. Dari sekian banyak objek wisata di Riau yang sudah ia datangi, Duta Bahasa Nasional Provinsi Riau 2016 ini mengaku sangat berkesan dengan wisata alam di Kabupaten Kampar.
“GenPi itu komunitas digital, komunitas anak-anak muda terkini yang suka dan peduli dengan pariwisata. Dan dari banyak daerah wisata alam, yang paling berkesan itu adalah wisata di Kabupaten Kampar. Disana wisata alamnya sangat kreatif dan alami,” tambah wanita yang juga hobi fotografi ini.
Tak hanya sekedar travelling, Elsa kerap meninggalkan jejak di area wisata yang ia datangi. Meninggalkan jejak baginya memberi kehidupan untuk area wisata tersebut. Diantaranya ia mendatangi area wisata bersama dengan mengadakan penanaman bibit pohon yang bermanfaat bagi masyarakat daerah tersebut.
Walau bercita-cita menjadi pengusaha, Elsa akan tetap terus melanjutkan hobinya. Ia berkeinginan tetap menjadi hijab traveler mengelilingi Indonesia bahkan dunia.
“Saya tuh selalu menyisihkan uang jajan dan sebagainya. Pokoknya harus selalu ada dana untuk travelling di akhir pekan ataupun hari-hari libur panjang. Inginnya bisa menjadi hijab traveller yang mengelilingi Indonesia bahkan ke luar negeri,” ungkap finalis Bujang Dara Kuansing 2016 tersebut.(cr8)
TTL: Tanjung Simandolak, 31 Mei 1994
Panggilan: Elsa
Alamat: Jalan Cipta Karya Panam Pekanbaru
Orang tua: Darfis dan Sutriningsih
Saudara: Gebi Septiandani dan Adelia Ramadhani
Kesibukan saat ini: Mahasiswi Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Riau, aktivis sosial, sosialisasi bahasa dan tutor di Smart Center
Hobi: Travelling, fotografi, kuliner dan swimming
Ukuran sepatu: 38
Ukuran baju: M
Berat tinggi: 49kg/160cm
Makanan kesukaan: Bukan masakan pedas
Minuman kesukaan: Es kelapa muda+susu
Cita cita: Pengusaha
Prestasi:
1. Duta Bahasa Nasional Provinsi Riau 2016
2. Finalis Bujang Dara Kuansing 2016
3. Juara 1 Hijabers Pekanbaru 2014
4. Finalis Duta Budaya Melayu 2013
Foto koleksi pribadi