SENITA RISKIWAHYUNI STRKEB, KARTINI ZAMAN NOW

Inovatif untuk Sesama Perempuan

Perempuan | Sabtu, 21 April 2018 - 12:04 WIB

Inovatif untuk Sesama Perempuan
Senita Riskiwahyuni STrKeb

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi patut berbangga terhadap Senita Riskiwahyuni. Ia sukses mengharumkan nama Kuansing, bahkan Riau, atas prestasinya sebagai seorang bidan.

Perempuan kelahiran Desa Koto Tinggi, Pangean ini, terpilih sebagai bidan teladan dan terbaik se-Indonesia. Banyak prestasi yang telah diraih atas keberhasilannya melayani masyarakat sebagai PNS Bidan Koordinator Puskesmas Bumi Mulya, Kecamatan Logas Tanah Darat.

Baca Juga :200 Tersangka, 1 Kg Lebih Sabu Berhasil Diamankan

Ibu dua anak ini bekerja sebagai bidan desa semenjak 2007 di  Desa Giri Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD) dengan kriteria desa terpencil. Atau sekitar 70 kilometer dari ibukota kabupaten, Teluk Kuantan. Kendati jauh dari pusat keramaian, namun bidan Senita memiliki semangat dalam melayani masyarakat.

‘’Alhamdulillah, pekerjaan ini asal kita ikhlas dan dilaksanakan dengan cinta, yakinlah, kita tidak akan mengeluh dan selalu bersemangat,’’ ujar Sernita kepada Riau Pos, Kamis (19/4).

Di tempatnya bertugas, perempuan yang lahir 21 Oktober 1985 ini terus bekerja sebagaimana mestinya. Melayani, memberi penyuluhan dan pengarahan kepada masyarakat terutama ibu atau kaum perempuan. Sehingga ia mampu menekan angka kematian ibu dan bayi. ‘’Karena itu memang tugas saya sebagai bidan,’’ katanya.

Di samping sebagai bidan yang merupakan kinerja pokok, Senita juga berkecimpung di bidang usaha kesehatan masyarakat. Ia pun dipercaya sebagai ketua kegiatan sosial, seperti Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan juga sebagai pembina pusat informasi konseling remaja.

Misalnya di Desa Giri Sako. Dari jumlah penduduk 2.560 jiwa, katanya, hampir seluruh masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilaksanakannya. Begitu juga perangkat desanya yang sangat mendukung kegiatan ini.

‘’Karena tanpa dukungan desa, semua kegiatan ini tak akan berjalan dengan baik. Kerja sosial ini saya tidak dibayar. Hanya keihlasan hati yang ingin memajukan kodrat kesehatan masyarakat. Prinsip saya hanya berbagi ilmu yang bermanfaat. Itu adalah ibadah,’’ jelasnya.

Sudah 11 tahun bidan Senita hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Giri Sako. Berbaur di antara masyarakat yang didominasi suku Jawa. Ia sukses menekan angka kematian ibu dan anak.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook