WANITA INSPIRATIF

Wanita-wanita Tangguh dalam Mendorong Inovasi di Era Digital

Perempuan | Rabu, 30 Desember 2015 - 00:07 WIB

Wanita-wanita Tangguh dalam Mendorong Inovasi di Era Digital
Monika Kochhar. (INTEL FOR RIAUPOS.CO)

Perempuan kedua adalah Monika Kochhar. Dia pemimpin dalam inovasi digital sebagai CEO dari SmartGift, perusahaan teknologi dalam pemberian hadiah secara digital untuk para retailer dan pemegang merek, yang merubah pengalaman konsumen dengan membuat pemberian hadiah menjadi sangat pribadi dan fleksibel.

Meskipun Monika bertanggung jawab dalam hal menentukan visi dan strategi perusahaan, membuat kemitraan dan mengambil talenta baru, dia lebih melihat dirinya sebagai bagian dari proses kolektif, dan membandingkan proses mengatur sebuat tim dengan mengarahkan sebuah orchestra.

Baca Juga :Gadget Google Pixel 9 dan 9 Pro Rilis Oktober 2024, Cek Keunggulannya

Sebelum mendirikan SmartGift, Monika juga mendirikan Guguchu, sebuah e-commerce dan platform marketing untuk label dan musisi indie yang kemudian diakuisisi oleh anak perusahaan Sony Music. Dia juga memberikan advise kepada startup e-commerce yang lain dan pernah berkarir sebagai trader di Wall Street selama tujuh tahun.

Di SmartGift, Monika berfokus pada jangka panjang, menggunakan data untuk mendorong peningkatan.  SmartGift terus menguji setiap tahapan dari alur kerja, menjalankan survei pengguna, dan terlibat dalam fokus grup bersama  kelompok millennial, yang berada di jantung dari produk mereka.  Hard data dan soft data keduanya sangat penting.

Perempuan ketiga adalah Prachi Gupta, yang bergabung di LinkedIn pada tahun 2010 sebagai software engineer. Kini Prachi menjabat sebagai Director of Engineering, bertanggung jawab dalam hal roadmap teknis dan visi strategis untuk produk dari perusahaan dan kelompoknya. Prachi merasa kesuksesannya karena budaya LinkedIn dalam hal dukungan dan bimbingan kepada para perempuan.

Prachi menjelaskan bahwa tim eksekutif di LinkedIn sangat sadar dan benar-benar peduli tentang membantu membangun karir. Tugas yang dilakukan Prachi adalah memastikan semua orang di timnya mengerti visi dan tujuan, memberikan mereka perangkat yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan, dan membantu membuka hambatan jika diperlukan.

Program LinkedIn’s [in]cubator yang diinisiasi Prachi, memungkinkan karyawan untuk membentuk tim dan menawarkan ide-ide proyek kepada staf eksekutif. Tim dengan proyek yang menjanjikan akan mendapatkan waktu selama tiga bulan untuk pengembangan lebih lanjut. Sementara LinkedIn’s Women in Technology Initiative, yang juga diinisiasi oleh Prachi memberikan kesempatan kepada perempuan di perusahaan teknologi berfungsi sebagai model panutan bagi anak dan perempuan muda.

“Menurut proyeksi saat ini, akan ada 1,2 juta pekerjaan terkait komputasi pada tahun 2022, mewakili banyak kesempatan bagi generasi berikutnya dari kaum perempuan. Perempuan yang tangguh akan datang ke seluruh industri. Waktu dan keadaan berubah," pungkas Rini.

Sumber: Intel Indonesia

Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook