Dosen Unri Tingkatkan Pemberdayaan Budidaya Ikan dan Pertanian di Desa Langsat Permai

Pendidikan | Selasa, 31 Agustus 2021 - 12:09 WIB

Dosen Unri Tingkatkan Pemberdayaan Budidaya Ikan dan Pertanian di Desa Langsat Permai
Tim Pengabdian bersama mitra sedang melakukan pengukuran kualitas air pada kanal tempat budidaya ikan di Desa Langsat Permai, Kecamatan Bunga Raya beberapa waktu lalu. (DOSEN UNRI UNTUK RIAUPOS.CO)

SIAK (RIAUPOS.CO) - Desa Langsat Permai di Kecamatan Bunga Raya merupakan desa yang sukses melakukan usaha budidaya tanaman pangan maupun hortikultura. Kesuksesan ini dikarenakan tingginya produksi tanaman hasil budidaya terutama padi dan cabai.

Salah satu faktor meningkatnya usaha budidaya tanaman di Desa Langsat Permai yaitu adanya canal blocking yang dibangun melalui kegiatan pengabdian dengan Program Pengabdian Desa Mitra (PPDM) yang didanai oleh Kemenristekdikti tahun 2017-2019 oleh Prof Hapsoh yang merupakan dosen jurusan Agroteknologi Universitas Riau.


''Dampak pembangunan canal blocking ini tidak hanya untuk peningkatan usaha budidaya tanaman saja. Melainkan juga menyebabkan aliran air pada kanal di sekitar lahan pertanian ini selalu tergenangi air," ujar Prof Hapsoh.

Oleh sebab itu, tim pengabdian yang juga diketuai oleh Prof Hapsoh, Prof Sukendi, Dr Wawan, dan Isna Rahma Dini MSi melakukan pemberdayaan masyarakat. Melalui usaha budidaya ikan dengan memanfaatkan air pada

kanal di sekitar lahan budidaya masyarakat setempat. 

Pada kanal tersebut, telah dibangun keramba ikan dengan ukuran 3x4 m2 sebanyak 6 buah keramba. Usaha budidaya ini telah dilakukan sejak tahun 2019, namun, masih belum mencapai produksi yang diharapkan. 

“Salah satu dugaan belum berhasilnya usaha budidaya ikan tersebut disebabkan karena pH air pada kanal tersebut. Namun, setelah dilakukan pendampingan kembali oleh tim pengabdian pada tahun ini diketahui bahwa kualitas air pada kanal tersebut bukan menjadi masalah dalam pengembangan usaha budidaya yang dilakukan," jelasnya.

Menurutnya, kualitas air pada kanal tersebut tersebut sudah sangat mendukung untuk dilakukan budidaya ikan. Permasalahan yang menyebabkan kurang berhasilnya usaha budidaya ikan sebelumnya yaitu disebabkan

karena ukuran lubang jarring (inch) yang digunakan terlalu kecil sehingga dikhwatirkan terjadi penumpukan makanan sisa pada keramba yang menjadi toksin.

"Toksin tersebut yang menyebabkan ikan sulit berkembang,” jelas Sukendi.

Di tahun 2021 ini, dilakukan kembali usaha budidaya ikan dengan mitra Kelompok Karang Taruna Desa Langsat Permai yang diketuai oleh Suyadi. Sebagai upaya mendukung pengembangan usaha budidaya ikan, Tim Pengabdian beserta mahasiswa Kukerta Program Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Universitas Riau juga melakukan pendampingan pembuatan pakan ikan berbasis limbah pertanian. Pakan ikan berbasis limbah pertanian ini diharapkan dapat menjadi substitusi pakan ikan yang selama ini diberikan pada ikan yang dibudidayakan oleh mitra tersebut.

Hapsoh menyebutkan bahwa pendampingan pembuatan pakan kepada mitra diharapkan dapat menurunkan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pengusaha ikan. 

"Melalui pemanfaatan limbah pertanian ini juga nantinya dapat menjadi solusi pemanfaatan limbah pertanian yang ada di Desa Langsat

Permai. Pada akhirnya program ini akan mendukung terwujudnya pertanian terpadu di Desa Langsat Permai,” harapnya.(ifr)

Laporan: Siti Azura

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook