Adapun program FDS belakangan menjadi sorotan karena gelombang unjuk rasa menentang program masih dilakukan. Yang terparah, baru-baru ini, beredar video para santri yang berdemo menolak FDS sembari meneriakan bunuh menteri.
Diketahui, penolakan mereka lakukan karena FDS dinilai bisa mematikan eksistensi madrasah diniyah. Untuk itu, ditegaskan Fahri, sesungguhnya madrasah diniyah dan sekolah formal tak akan saling mematikan.
Paslanya, bisa saja di daerah tertentu pendidikan umum dan diniyah dibagi dua, pagi sekolah umum, malam sekolah agama.
"Nah itu biarkan saja, itu kan sama juga dengan konsep FDS juga, cuma FDS pak menteri itu dua sekolah menjadi satu," tutup legislator asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu. (dms)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama