JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan, pihaknya mengapresiasi pemerintah untuk melaksanakan seleksi guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada 2021 mendatang.
"P2G mengapresiasi pemerintah pusat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan KemenPAN-RB ditambah Komisi X untuk membuat kebijakan membuka lowongan seleksi guru honorer menjadi Guru PPPK sebanyak 1 juta lowongan tahun depan," ungkapnya kepada JawaPos.com, Kamis (26/11).
Kebijakan tersebut kata dia, akan sangat membantu kekurangan guru di Tanah Air. Sebab, dikatakan bahwa sampai 2024 Indonesia kekurangan 1,3 juta guru. "Dengan dibukanya lowongan 1 juta guru, diharapkan akan menaikkan kesejahteraan para guru honorer dengan menjadi ASN ke depan," ucap dia.
Selain meningkatkan kesejahteraan melalui seleksi PPPK, dia juga meminta pemerintah daerah (pemda) untuk memberikan upah guru honorer minimal setara UMP/UMR. Dengan begitu, kisah guru honorer yang tragis sebab kesejahteraannya sangat minim tidak terjadi lagi.
"Sebagai organisasi guru, P2G banyak diisi oleh guru-guru honorer, yang upahnya hanya Rp500 ribu sampai Rp700 ribu pe bulan. Di sisi lain mereka tetap dituntut sempurna dan profesional dalam melaksanakan tugas. Kami sangat sedih honor guru honorer ini horor, ini sangat tidak manusiawi," ungkap Satriwan.
P2G juga mengapresiasi kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim yang melakukan penyederhanaan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran) Guru, menghapuskan UN yang selalu jadi beban guru dan siswa, bantuan subsidi kuota internet dan bantuan subsidi upah (BSU). "Harus jujur diakui, beberapa kebijakan di atas sangat membantu guru khususnya di masa pandemi ini," tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi