Ganjar Janji Jalankan Insentif Guru Agama

Nasional | Minggu, 17 Desember 2023 - 07:00 WIB

Ganjar Janji Jalankan Insentif Guru Agama
Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyambangi Pondok Pesantren Modern Sirojul Munir, Jalan Sirojul Munir, Bojongsari, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023). (TIM GANJAR)

BEKASI (RIAUPOS.CO) - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyambangi Pondok Pesantren Modern Sirojul Munir, Bojongsari, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12). Kedatangan Ganjar untuk melakukan silahturahmi dengan pimpinan ponpes, kiai, ulama hingga santri di sana.

Saat tiba, Ganjar diterima langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Sirojul Munir, KH Saefuddin Siroj. Bahkan Ganjar diberikan sorban berwarna putih dari Pondok Pesantren Sirojul Munir. Ganjar selanjutnya berdiskusi secara khusus dengan pimpinan ponpes, kiai, ulama. Ganjar ingin mendapatkan masukan terutama kesejahteraan guru agama.


“Tapi tadi kiai juga menyampaikan masukan kepada kami, perhatian kepada guru-guru agama juga termasuk pada guru-guru di madrasah, karena UU (Undang-Undang) Ponpes sudah ada,” kata Ganjar usai berkunjung ke Ponpes Modern Sirojul Munir, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12).

Menurut Ganjar, dirinya bersama pasangan calon Wakil Presiden, Mahfud MD sudah mempunyai komitmen dengan memberikan perhatian kepada guru agama ataupun pondok pesantren melalui sebuah insentif. Dengan begitu, akan mewujudkan pemerataan kualitas pendidikan nasional.

“Kemarin Ganjar-Mahfud lebih menguatkan, dan kemarin saat Pak Mahfud di Sabang cerita bagaimana perhatian pada guru agama, terhadap Ponpes dengan insentif yang ada termasuk program yang sudah berjalan hari ini. Yang sudah bagus, jangan diganti dan itu masukan dari masyarakat dan kiai,” tutur Ganjar.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga meminta kepada pimpinan ponpes, kiai, ulama agar dapat membantu menghadirkan suasana pemilu 2024 yang sejuk serta damai.

“Saya selalu memesankan, debat sudah dimulai, masyarakat sudah bisa menilai. Maka kita mesti kurangi cerita-cerita buruk seperti hoaks, kemudian menyinggung perasaan menyinggung soal golongan, suku agama, mesti kita jauhi,” ungkap Ganjar.

Selain itu, kata Ganjar, pesta demokrasi harus dalam situasi riang, damai dan gembira. Sehingga, ia meminta tidak perlu mencela ataupun menjelekkan pasangan calon lainnya.

“Kita titipkan kepada mereka yuk kita lebih dengarkan apa yang jadi suara rakyat dan rakyat bisa melihat apa yang menjadi problemnya. Itu bisa diyakini setelah masing-masing sekarang, kita bisa melihat track record dengan preferensi dan mengedukasi kepada calon pemilihnya,” ujar Ganjar.(jpg)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook