BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Matching Fund Universitas Riau (Unri) 2022 "Permata Hijau Pesisir Gambut Masyarakat Mandiri" dan tim bersama mitra CSR PT Kilang Pertamina, serta pemerintah desa dan pihak Bumdesa melaksanakan Pelatihan Pengolahan Pupuk Kompos, di desa Pakning Asal, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis pada Jumat (21/10). Tim Matching Fund Unri 2022 diketuai Dr Mayarni, SSos, MSi.
Pupuk kompos atau pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pupuk organik diartikan sebagai zat hara tanaman yang berasal dari bahan organik. Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah-sampah organik.
"Secara natural, pengomposan sebenarnya bisa terjadi, tapi ketika ada tangan manusia yang membantu seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan dapat terjadi lebih optimal. Berbagai macam bahan dari yang organik bisa dijadikan sebagai pupuk kompos, akan tetapi yang biasa digunakan adalah sisa tanaman, kotoran hewan dan sampah kota," jelas Dr Mayarni SSos, MSi.
Penyerahan Bantuan Roundup oleh Ketua Matching Fund UNRI 2022 kepada Ketua BUMDes Mekar Jaya Desa Pakning Asal.
Oleh karena itu, tim Matching Fund Universitas Riau melakukan Pelatihan Pengolahan Pupuk Kompos, kegiatan ini dilakukan di Badan Usaha Milik Desa Mekar Jaya, Desa Pakning Asal. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Pakning Asal Jaswir, PT. Kilang Pertamina Internasional RU II, Kelompok Tani Maju Jaya Bersama, Kelompok Tunas Makmur, kelompok Sumber Rezeki, kelompok UPPKA Alfazza, dan Kelompok Masyarakat Peduli Api. Pelatihan Pengolahan Pupuk Kompos dimulai dengan pembacaan doa yang diikuti dengan khidmat. Acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh ketua Tim Matching Fund Universitas Riau Dr. Mayarni, S. Sos, M.Si. Setelah acara dibuka, kelompok Matching Fund UNRI memberikan penyerahan secara simbolis berupa 10 Roundup.
Dilanjutkan dengan acara inti yaitu pemberian materi pembuatan pupuk kompos oleh narasu mber Dr. Amrul Khoiri, SP., MP. CAPO. "Pupuk kompos memiliki berbagai manfaat, diantaranya manfaat dalam aspek fisik yang dapat memperbaiki fisik tanah, aspek kimia untuk mengembalikan nutrien di dalam tanah, dan aspek biologi untuk meningkatkan jumlah mikroba tanah" ujar Dr. Amrul Khoiri, SP., MP. CAPO. Pada pemberian materi ini, masyarakat sangat antusias dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber.
Setelah pemberian materi oleh narasumber, kemudian pelaksanaan praktik pembuatan pupuk organik padat menggunakan limbah serai wangi dan pupuk organik cair (POC) menggunakan limbah nanas dan disaksikan secara seksama oleh peserta pelatihan. "Pupuk organik padat dan pupuk organik cair memiliki kelebihan dalam menjaga kesuburan tanah dalam waktu yang lama dan mampu meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang ada dalam tanah" ucap narasumber. Antusiasme masyarakat semakin meningkat, hal ini terlihat ketika mayarakat meninggalkan kursi masing-masing untuk mengambil foto dan video mengenai proses pembuatan pupuk kompos ini.
Foto Bersama Tim Matching Fund UNRI 2022 beserta Mitra CSR Pertamina RU II Sungai Pakning dan Masyarakat selaku Peserta Pelatihan Pembuatan Kompos.
Praktik pelaksanaan Pelatihan Pengolahan Pupuk KomposAcara ditutup dengan kegiatan foto bersama yang dipandu oleh kelompok Matching Fund UNRI.(van/c)