PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) resmi melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) SMART Reguler yang berjumlah 1.166 orang. Para mahasiswa ini juga dilepas langsung oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di halaman kampus utama di Jalan Tuanku Tambusai, Jumat (21/7/2023).
Dalam pengarahannya Rektor Umri Dr Saidul Amin MA mengatakan, ada tiga model KKN pada tahun 2023, antara lain KKN SMART Luar Negeri, KKN SMART Daerah 3 T, dan KKN SMART Reguler.
"Ananda-lah bagian dari sejarah ini dan KKN kali ini ada di beberapa titik. Yakni Malaysia, daerah 3T di Provinsi Sumatera Barat dan dalam Provinsi Riau. Namun di tahun depan akan kita maksimalkan di kawasan negara seperti Thailand dan di daerah perbatasan dengan Kamboja, maka dari itu untuk mahasiswa Umri agar dapat mempersiapkan diri," katanya.
Selain itu ia juga berharap mahasiswa KKN di daerah 3T atau Suku Talang Mamak dapat menjadi pembelajaran baru bagi mahasiswa, sebab menurutnya ini merupakan jalur dakwah bagi mahasiswa.
"Ada KKN yang kita peruntukan daerah terbelakang dan tentu perjalanannya sangat menantang, tapi bagi kami daerah tersebut sangat memerlukan sentuhan kita," harapnya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa KKN agar dapat menjaga nama baik pribadi, keluarga, universitas dan persayrikatan Muhammadiyah, sebab setibanya di lokasi KKN, mahasiswa Umri akan menjadi duta-duta persyarikatan dan miniatur Muhammadiyah di tengah masyarakat.
"Ananda orang Indonesia, maka berlakulah seperti orang Indonesia. Anda kebanyakan orang Melayu, maka pahamilah tunjuk ajarnya, hormati orang tua, jaga adab dan etika dan mari jaga kebersihan nama persyarikatan ini. Di lokasi nanti, diharapkan agar Ananda dapat menjaga nama baik pribadi, keluarga, universitas sebab Ananda sekalian menjadi duta-duta persyarikatan dan miniatur Muhammadiyah di tengah masyarakat ," tegas Saidul Amin.
Gubernur Riau Syamsuar yang ikut melepas mahasiswa KKN ini berharap agar mahasiswa Umri dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat di daerah tersebut serta masyarakat dapat merasakan hal baru yang diberikan mahasiswa.
"Sebagai ayahanda saya akan mengatakan kepada mahasiswa bahwa Ananda akan melihat teori dan praktik berbeda. Terkadang teori dapat berbeda dengan yang terjadi di lapangan, karena ini Ananda dapat menyesuaikan apa yang didapatkan di kampus nantinya dapat menjadi bekal untuk masyarakat," katanya.
Selain itu, orang nomor satu di Riau ini juga menjelaskan sebentar lagi akan memasuki musim kemarau, dengan ini ia menhimbau agar mahasiswa mampu memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terjadi pembakaran lahan serta Pemerintah Provinsi (Pemprov Riau) Riau dapat berkolaborasi dengan mahasiswa Umri untuk membangun negeri sehingga tidak ada lagi daerah tertinggal di Provinsi Riau.
"Saya harap adik-adik dapat memberikan edukasi kepada pemuda di lokasi KKN dan ini merupakan momen yang tepat, di mana kita memasuki musim kemarau dan telah pula diingatkan oleh BMKG agar berhati-hati dan diharapkan karena Riau ini terlalu luas lahan gambut jangan dibiarkan kering, dan jangan sampai lahan pertanian kita turun produksinya, kerja sama semua pihak yang ikut turun di lapangan. Tolong beritahu ada musim kering, jangan ada yang membakar lahan karena banyak merugikan rakyat dan ekonomi kita," jelasnya.
Laporan: Soleh Saputra
Editor: Edwar Yaman