PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Siswa Sekolah Darma Yudha yang mewakili Indonesia dalam ajang olimpiade internasional berhasil meraih medali perak. Siswa bernama Fansen Candra Funata, ikut mewakili Indonesia bersama siswa terpilih se-Indonesia lainnya dalam ajang olimpiade internasional. Peserta didik kelas 12 IPA SMA Darma Yudha ini berhasil mengukir prestasi di kancah internasional dalam International Physics Olympiad (IphO) ke-23 yang diselenggarakan pada 10-17 Juli 2023 di Tokyo, Jepang.
Tim Olimpiade Fisika Indonesia berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih berbagai prestasi. Mereka yaitu, Fansen Candra Funata (SMA Darma Yudha Pekanbaru) berhasil meraih medali perak, Savero Lukianto Chandra (SMA Fransiskus Kota Bandar Lampung) berhasil meraih medali perak, Muhammad Arif Khalfani Ismail (SMAS Fatih Bilingual School Kota Banda Aceh) berhasil meraih medali perunggu, Muh Zaidan Naja (MAN 2 Kota Malang) dan Ahmad Nafi Ramadhan (SMAS Al Kahfi Kabupaten Bogor) berhasil meraih honorable mention.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Darma Yudha Sahala Freddy Simanjuntak MPd Gr mengatakan, Fansen merupakan siswa yang memiliki keinginan belajar dan daya juang yang sangat tinggi. “Ini adalah prestasi ke-2 yang berhasil diraih Fansen Candrafunata. Sebelumnya Fansen berhasil meraih honorable mention dalam ajang Asian Physics Olympiad ke-23 di Ulaanbaatar, Mongolia,” ungkap Sahala Freddy, Senin (17/7).
Menurutnya, prestasi Fansen merupakan pencapaian yang sangat luar biasa bagi kemajuan pendidikan khususnya di Provinsi Riau. Ini akan selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan prestasi generasi muda Indonesia.
Sebelumnya, keikutsertaan siswa dalam tim olimpiade internasional ini setelah melalui 3 tahap pelatihan nasional (Pelatnas). Fansen beserta 4 siswa lainnya dari seluruh Indonesia terpilih mewakili Indonesia dan menjadi bagian dalam Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
Perjuangan yang dilalui Fansen untuk meraih prestasi tidaklah mudah karena kompetisi ini diikuti 394 peserta dari 85 negara. Peserta kompetisi wajib melalui 2 tahapan tes yaitu tes eksperimen dan tes teori, di mana masing-masing tes berlangsung selama 5 jam.
Fansen kembali ke Indonesia dan tiba di Pekanbaru, Rabu (19/7). Kepulangan Fansen ke Tanah Air disambut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang diwakili Drs H Pahmijan MPd selaku Kepala Bidang Pembinaan SMA.
“Ini merupakan kebanggaan bagi Provinsi Riau di mana siswa asal Provinsi Riau berhasil menoreh prestasi di kancah internasional,” tutur Pahmijan.(ose/c)