Universitas Riau (Unri) melalui program Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) bidang Pengabdian Masyarakat-Skema Program Pengembangan Kewirausahaan menaja kegiatan pengembangan technopreneur sejak April lalu.
Ketua pelaksana kegiatan Dr Sumarno MPd MSi mengatakan bahwa kegiatan ini berupa pelatihan dan bimbingan yang diikuti mahasiswa Unri semua jurusan. "Kegiatan ini bisa diikuti mahasiswa semua jurusan dan dilaksanakan di lingkungan kampus Unri."
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini didasari keinginan untuk berkontribusi mengurangi pengangguran lulusan perguruan tinggi. Data statistik Provinsi Riau mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka berasal dari universitas per Februari 2019 mencapai 7,52 persen.
"Kegiatan ini juga bertujuan mengembangkan budaya dan praktik kewirausahaan yang berorientasi pada bidang ilmu akademik. Sehingga mahasiswa bisa menjadi technopreneur," papar Sumarno.
Sumarno menambahkan lagi bahwa bentuk kegiatan dimulai dari sosialisasi, perekrutan peserta tenant pengganti pada tahun pertama dan kedua. “Kemudian peserta tenant diberi pelatihan kewirausahaan secara teoritis maupun praktis. Nara sumbernya berasal dari dinas, Kadin dan praktisi usaha lain,” ujarnya.
Sedangkan materi pelatihan berupa peluang usaha dan pengembangannya, pengelolaan sumber daya, perizinan usaha, strategi pemasaran dan persaingan, serta pembukuan usaha.
"Selanjutnya dilakukan juga bimbingan dan atau konsultansi kepada tenant. Sehingga nantinya peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan usaha serta mampu mengimplementasikannya secara mandiri dan profesional," tutup Sumarno.(ifr/qom)