PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meluncurkan penguatan ekosistem vokasi di Provinsi Riau. Program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PHR WK Rokan dalam mengembangkan keterampilan dan kompetensi tenaga kerja lokal melalui kegiatan pelatihan dan sertifikasi agar berdaya saing tinggi di dunia kerja ataupun wira usaha.
PHR WK Rokan bekerja sama dengan Politeknik Caltex Riau (PCR) yang menjadi mitra pelaksana program ini. Peluncuran program berlangsung di Gedung Serbaguna PCR pada Selasa (16/8/2022) secara daring dan luring. Acara dihadiri oleh Gubernur Riau yang diwakili Plt Kadisdik Riau M Job Kurniawan, Kepala SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung, Plt Direktur Mitras DUDI, Saryadi ST MBA, VP Corporate Affairs PT PHR Sukamto Tamrin, Ketua Umum Yayasan PCR Azhar dan Direktur PCR Dr Dadang Syarif Sihabudin Sahid.
Pendidikan vokasi merupakan salah satu bentuk pendidikan bertujuan untuk menghasilkan lulusan siap kerja. Namun, keperluan tenaga kerja di industri memiliki kualifikasi tenaga kerja yang tidak hanya memiliki hard skill, tetapi juga didukung sertifikasi di bidang kerjanya. Sehingga, hal ini membuat lulusan vokasi khususnya SMK kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.
‘’Berdasarkan hal tersebut, PT PHR WK Rokan bersama PCR sebagai mitra pelaksana berinisiatif untuk menjalankan penguatan ekosistem vokasi yang dikemas dalam bentuk pembinaan, pelatihan, dan sertifikasi baik bagi SMK dan juga masyarakat, yang dikenal dengan nama Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Provinsi Riau,’’ ungkap Ketua Pelaksana Program Muhammad Ihsan Zul.
Sementara itu, VP Corporate Affairs PT PHR Sukamto Tamrin mengungkapkan, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu tujuan dari pelaksanaan TJSL PT PHR.
‘’Kami melihat selama ini bahwa DUDI (dunia usaha dunia industry, red) terjadi gap yang cukup besar. Sehingga ada suatu urgensi untuk membenahi itu dengan mengadakan program penguatan ekosistem vokasi ini. Dalam pelaksanaan program TJSL tersebut PHR selalu bersinergi dan berkolaborasi dengan banyak pihak yang merupakan manifestasi dari pentahelix serta mendukung program-program yang dijalankan pemerintah sesuai yang diamanatkan di dalam, baik RPJMN maupun RPJMD. Pada kesempatan ini kami bekerja sama dengan PCR sebagai mitra pelaksana program dan Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja provinsi/kabupaten sebagai pemangku kepentingan, telah melaksanakan Program Penguatan Ekosistem Vokasi di Riau dalam bentuk kegiatan pembinaan, pelatihan dan sertifikasi bagi pimpinan, tenaga kependidikan dan siswa SMK dan masyarakat di wilayah operasi PHR WK Rokan dengan total penerima manfaat sebanyak 237 orang dan 2 SMK,’’ ujar Sukamto.
Ia juga mengatakan bahwa program ini bisa menjadi link and match antara kebutuhan dari dunia industri dengan ketersediaan tenaga kerja dan SDM, khususnya yang ada di Riau ini.
‘’Pada program ini kami juga membekali kepada seluruh peserta untuk tidak hanya berfokus pada dunia migas, karena pekerjaan ada di mana saja, di bidang apa saja dan itu semuanya bagus. Hanya memang perlu saja pembekalan agar mereka memiliki keahlian di bidang pekerjaannya. Kami berharap ke depannya program seperti ini tetap berlanjut dengan kolaborasi dari pemerintah, Korem dan perguruan tinggi. Program ini bukan sekejap mata, perlu waktu dan proses. Ini perlu bersama-sama kita memastikan program ini tetap berlanjut kedepannya," harapnya.
Direktur PCR Dr Dadang Syarif mengatakan karya utama dari institusi pendidikan vokasi adalah lulusan. Maka dari itu sangat penting adanya program penguatan vokasi ini, terutama yang berkaitan dengan peningkatan kualitas dan relevansi dari lulusan.
‘’Dari pengalaman hibah-hibah yang didapatkan oleh PCR dalam rangka peningkatan mutu dan relevansi akan kami coba tularkan kepada pendidikan vokasi di SMK. Berdasarkan data BPS yang kami ketahui bahwa SMK menjadi salah satu penyumbang pengangguran tertinggi. Dengan adanya pergub vokasi di Riau ini, maka dari itu kami mencoba berkolaborasi bersama pemerintah, dunia usaha dunia industri dan sekolah. Hal ini menjadi momentum untuk link and match dan tidak hanya sebagai peraturan saja. Diharapkan ke depannya proses penguatan vokasi ini dunia usaha dunia industri dapat membantu menyusun kurikulum sehingga lulusannya sesuai dengan kebutuhan kedepannya," pungkas Dadang.
Sementara itu Gubernur yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh Plt Kadisdik Riau M Job Kurniawan mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PHR dan PCR telah cukup baik.
‘’Kami melihat kekuatan ekosistem vokasi di lapisan masyarakat khususnya di SMK. Mereka para guru, tenaga pendidik dan siswa mendapat ilmu dan wawasan dari kegiatan pelatihan dan sertifikasi yang dilaksanakan pada program ini,’’ katanya.
"Kami rasa apa yang telah dilakukan bersama kolaborasi antara PHR, PCR dan Pemprov Riau ini sangat baik sekali dan mudah-mudahan dapat ditingkatkan. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk dari pengembangan kurikulum merdeka belajar. Kami juga menghimbau untuk perusahaan lain di Riau ini untuk sama-sama memanfaatkan dunia industri dan dunia usaha ini mendekatkan diri dengan SMK yang ada di Riau selaras dengan peraturan Gubernur nomor 6 tahun 2022 bagaimana pelatihan dan pendidikan vokasi menjadi bagian dari dunia industri dan dunia usaha," ungkapnya
Senada dengan apa yang disampaikan oleh Plt Dinas Pendidikan, Danrem 031/Wira Bima Palindungan Hutagalung merasa sangat senang, bangga dan terima kasih kepada PHR telah melanjutkan semua program vokasi yang telah dilaksanakan selama ini. Kami akan membantu semaksimal mungkin dalam mensukseskan program penguatan ekosistem vokasi di Provinsi Riau.
"Kita harus paham bahwa vokasi ini merupakan salah satu langkah strategis bagi wilayah untuk menyiapkan tenaga-tenaga kerja yang dibutuhkan baik dalam industri kemudian kegiatan-kegiatan lain yang mana akan meningkatkan sumber daya manusia agar dapat bersaing. Kita berharap anak-anak muda riau ini dapat berkontribusi segala daya pikirannya bekerja di tempat-tempat industri seperti Migas dan bisa menumbuhkan jiwa entrepreneurship. Jadi vokasi ini menjadi salah satu jawaban strategis untuk meningkatkan SDM menuju Riau Unggul sebagaimana visi yang ditetapkan Provinsi Riau," ujarnya
Ihsan juga menambahkan bahwa program ini juga telah mendapat dukungan berupa pendanaan matching fund vokasi 2022 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Platform Kedaireka. Program yang mendapatkan pendanaan matching fund vokasi ini adalah Sistem Informasi Terintegrasi untuk Penguatan Ekosistem Digital Pendidikan Vokasi.
Terdapat tujuh (7) ragam kegiatan dalam program penguatan ekosistem vokasi di Provinsi Riau. Di antaranya adalah SMK Binaan, Pengembangan Kapasitas Pimpinan SMK, Pengembangan Kapasitas Tenaga Kependidikan SMK, Pengembangan Kapasitas Siswa SMK.
Kemudian, Pelatihan dan Sertifikasi Operator K3 Migas bagi angkatan kerja. Pengembangan Keterampilan bagi Masyarakat Kabupaten Rokan Hilir serta Penguatan Tata Kelola Perguruan Tinggi Vokasi berbasis Teknologi Informasi Terintegrasi.
Total Penerima manfaat program ini adalah: 2 SMK, 2 PTV dan 237 orang yang meliputi Pimpinan SMK, Tendik SMK, Siswa SMK dan masyarakat. Penerima manfaat yang mengikuti program ini berasal dari 7 wilayah operasi PT Pertamina Hulu Rokan Wilayah Kerja Rokan yang meliputi Rokan Hilir, Dumai, Pekanbaru, Bengkalis, Kampar dan Rokan Hulu.
Kegiatan SMK Binaan ditujukan untuk pengembangan tata kelola berbasis TI di mana penerima manfaat adalah SMKN 3 Mandau dan SMKN 7 Pekanbaru. Pengembangan kapasitas pimpinan SMK, kegiatan ini memberikan workshop dalam dua fase dengan pendekatan active learning dan project-based learning kepada 25 pimpinan SMK.
Pengembangan kapasitas tenaga kependidikan SMK, kegiatan ini memberikan pelatihan dan sertifikasi berupa junior office operator dan internet melalui BNSP kepada 26 tenaga kependidikan SMK.
Pengembangan kapasitas siswa SMK, kegiatan ini memberikan pembinaan bagi siswa SMK untuk berwirausaha. Kegiatan ini diikuti oleh 24 Siswa SMK yang merupakan SMK penerima pusat keunggulan di Kabupaten Bengkalis dan Pekanbaru. Pelatihan dan sertifikasi operator K3 migas dengan penerima manfaat sebanyak 42 orang bagi angkatan kerja di wilayah operasi PT PHR.
Kemudian pengembangan keterampilan bagi masyarakat Kabupaten Rokan Hilir. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk pelatihan keterampilan kerja terhadap masyarakat kurang mampu di Rokan Hilir. Penerima manfaat dari program ini sebanyak 120 masyarakat Rokan Hilir yang diselenggarakan melalui kerja sama dengan LPKS binaan Dinas Tenaga Kerja Rokan Hilir.
Kegiatan terakhir adalah penguatan tata kelola PTV berbasis teknologi informasi dengan penerima manfaat 2 perguruan tinggi vokasi di LLDIKTI Wilayah X. Kegiatan ini merupakan bagian dari luaran hibah matching fund vokasi oleh Kemdikbudristek.
Laporan: Henny Elyati (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman