PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau (Unri) meresmikan Election Corner dan menggelar diskusi publik, Rabu (12/7) di Falkutas Fisip Unri. Kegiatan tersebut dihadiri Dekan Fisip Dr Meyzi Heriyanto, Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir, Ketua Bawaslu Riau Alnofrizal, Guru Besar Fisip Unri Ali Yusri, dan Perwakilan Kesbangpol Riau Rahmat Setiawan.
Dekan Fisip Dr Meyzi Heriyanto mengatakan bahwa Election Corner merupakan inovasi FISIP menyongsong Pemilu 2024 yang ada di depan mata. Kegiatan corner dititipkan kepada pengelola dibawah Dr Tito Handoko yang mana nanti diharapkan lahir data yang valid yang bisa diolah untuk big data politik.
"Kita ingin Fisip jadi barometer untuk kejayaan pemilu 2024 mendatang. Kita ingin menjadikan Fisip Unri kedepan yang bisa jadi barometer politik,"ujar Dr Meyzi Heriyanto.
Lanjutnya, selain itu dengan diresmikannya Election Corner dan digelarnya diskusi publik diharapkan nantinya bisa melahirkan pengamat untuk basis data yang baik, wadah diskusi yang baik, diskusi terbuka. Agar nantinya netralitas Fisip tetap terjaga.
Ketua Panitia sekaligus pengelola Corner Election, Dr Tito Handoko mengatakan bahwa Election Corner (Pojok Pemilu) merupakan inisiasi Fisip Unri yang bertujuan mengembalikan ghirah Fisip sebagai garda terdepan dalam diskursus, penelitian dan pengabdian yang berkaitan dengan isu-isu sosial dan politik baik skala lokal maupun nasional.
"Election Corner diharapkan mampu menjawab tantangan perkembangan ilmu politik melalui kajian-kajian berkelanjutan dan diskusi-diskusi temporer dengan para stakeholder, serta mampu menjawab perkembangan situasi politik melalui pandangan-pandangan strategisnya yang dapat diimplementasikan oleh lembaga-lembaga politik yang ada,"ujar Dr Tito Handoko.
Sementara Ketua Bawaslu Riau Alnofrizal menilai, tiap pemilu berlangsung selalu ada saja hal baru yang muncul seperti Golput, hoaks, dan lainnya. "Kita tak tahu 2024 nanti apa yang muncul. Bagaimana cara hal negatif bisa kita kurangi dan pencegahan. Ada tiga elemen, pengawasan, partisipasi masyarakat, dan publikasi media," pungkasnya.(dof)