PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 75 guru sejarah yang ada di Riau mengikuti rapat koordinasi peningkatan wawasan sejarah Kerajaan Siak. Kegiatan yang dilaksanakan Badan Penghubung Provinsi Riau tersebut diselenggarakan di Hotel Nilam Sari, Jalan Sukaterus, Pekanbaru, Selasa (8/12).
Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Doni Aprialdi saat membuka kegiatan tersebut menyebutkan, Riau memiliki sejarah yang patut diperhitungkan di kancah nasional. Seperti andil yang diberikan Kerajaan Siak untuk negara dalam memperebutkan kemerdekaan.
‘’Bahkan saat saya mengikuti pendidikan kepemimpinan di Jakarta, salah satu pemateri menyebutkan ada dua kerajaan di Indonesia yang memberikan andil yang cukup besar mendukung berjalannya republik ini. Dua kerajaan itu adalah Kesultanan Jogjakarta dan Siak,’’ kata Doni.
Namun hal ini diakuinya tidak begitu terangkat. Sehingga sumbangsih yang diberikan tersebut tidak begitu terlihat. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini, para guru sejarah memiliki pengetahuan secara mendalam tentang eksistensi dan sumbangsih Riau dari sisi sejarah untuk republik ini.
Dalam kegiatan ini dihadirkan tiga pemateri yakni Sejarawan Riau Prof Suwardi MS, Lembaga Warisan Sumber Budaya Riau OK Nizami Jamil dan Asep Sobari Lc dari Institute for the Study of Islamic Thouhgt and Civilizations, Jakarta.
Doni berharap, pengetahuan tentang sejarah kerajaan di Riau tersebut yang diserap para guru tersebut dapat kembali disampaikan kepada siswa di kelas. Sehingga sejarah Riau ini tidak tenggelam. Tapi terus digali.
Dalam penjelasannya, Suwardi menceritakan tentang kerajaan di Riau dan perkembangannya mulai dari berbagai kerajaan di Sumatera. Termasuk juga munculnya kerajaan di Riau seperti di Siak, Kampar dan Indragiri.(hen)