Direktur LIPIA Jakarta Kunjungi Thawalib Padang Panjang

Pendidikan | Sabtu, 09 Oktober 2021 - 19:04 WIB

Direktur LIPIA Jakarta Kunjungi Thawalib Padang Panjang
Direktur LIPIA Jakarta Dr Umar Bin Hamd Assuwaidan bersama Yayasan Thawalib Padang Panjang, Sabtu (9/10/2021). (PERGURUAN THAWALIB UNTUK RIAUPOS.CO)

PADANGPANJANG (RIAUPOS.CO) - Direktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia-Arab (LIPIA) Jakarta Dr Umar Bin Hamd Assuwaidan menyampaikan Perguruan Thawalib sebagai lembaga pendidikan yang mulia karena mendidik para santri belajar al Quran dan Bahasa Arab.

"Untuk itu agar para pengelola Perguruan Thawalib dan para guru diberikan barokah oleh Allah atas tugas yang mulia tersebut," ujar Umar Bin Hamd Assuwaidan ketika berkunjung ke Perguruan Thawalib Sabtu (9/10/2021).


Kunjungan Umar Bin Hamd Assuwaidan disambut oleh jajaran pengurus Yayasan Thawalib Abrar (Ketua Umum) Irwan Natsir (Sekretaris Umum) Saiful Amin (Ketua), Fahmi (Wakil Sekretaris) para pimpinan perguruan serta kepala sekolah.

Di hadapan santri Perguruan Thawalib, Dr Umar Bin Hamd Assuwaidan menyampaikan kesan mendalam atas kunjungan ke Perguruan Thawalib sebagai pesantren pertama di Indonesia. 

"Ini suatu anugerah bagi saya bisa berkunjung ke Thawalib pesantren pertama di Indonesia," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap para pengelola Thawalib saat ini tetap melanjutkan cita cita para pendiri Thawalib yang merupakan para ulama.

"Thawalib adalah lembaga yang mengajarkan santri belajar al Quran dan Bahasa Arab serta mencetak para ulama dan pemimpin masa depan.  Semoga para pengelolanya diberikan kemudahan," katanya.

Bagi para guru yang mengajar hal ini merupakan suatu kehormatan. Sebab posisi guru bukan sekedar transfer ilmu tapi juga menanamkan nilai nilai kepada para santri.

Menjadi guru bukan hanya sebagai guru melainkan juga berperan sebagai orang tua bagi para santri.

Umar Bin Hamd Assuwaidan juga berpesan kepada santri agar serius dan bersungguh sungguh dalam menuntut ilmu dengan memanfaatkan Thawalib yang didirikan oleh para ulama untuk mewujudkan cita cita dengan akhlak yang mulia dengan menghormati guru dan orang tua.

Ketua Umum Yayasan Thawalib Dr Abrar mengatakan bahwa Perguruan Thawalib adalah sekolah Islam modern pertama di zaman Hindia Belanda dimana para pendirinya adalah ulama yang belajar di Makkah dan membawa pembaharuan pendidikan Islam ke Minangkabau. 

"Dengan para pendiri Thawalib seperti Syekh Abdullah Ahmad, Syekh Latif Rasjidi, Syekh Abdul Karim Amrullah yang belajar di Makkah dengan Syekh Ahmad Khatib al Minangkabau, membawa pembaharuan pendidikan Islam ke Minangkabau dengan mendirikan Thawalib," kata Abrar dalam keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, Sabtu (9/10/2021).

Tradisi pembaharuan yang sudah ada sejak tahun 1900 tersebut tetap berlangsung hingga kini. Sekarang, Thawalib berkembang pendidikannya mulai dari Taman Kanak Kanak sampai tingkat Aliyah dengan jumlah santri sekitar 1300 orang dengan tiga lokasi kampus di Padang Panjang. 

Kunjungan Dr Umar Bin Hamd Assuwaidan berlangsung dalam suasana akrab dan diakhiri dengan shalat dzuhur berjamaah di masjid Mujahidin Thawalib.

Editor: Eka G Putra

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook