(RIAUPOS.CO) - Semenjak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, menyebabkan dampak yang problematik di segala bidang. Termasuk berdampak pada bidang pendidikan. Tidak sedikit persoalan muncul menerpa para praktisi pendidikan di sekolah. Guru yang memiliki peran mulia dalam mendidik peserta didik di sekolah, menghadapi tantangan berat dengan adanya pandemi Covid-19 ini.
Namun muncul polemik masyarakat pada metamorfosa di masa pandemi Covid-19. Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik. Terutama bagi pendidik, dituntut kreatif dalam penyampaian materi melalui media pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan dalam kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan tekanan fisik maupun psikis (mental). Tuntutan untuk kreatif dalam mengantisipasi berhentinya proses pembelajaran tatap muka di kelas. Hal ini tentu tidak mudah.
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dimana surat edaran ini menekankan bahwa proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media daring (online). Artinya, proses belajar mengajar bagi peserta didik untuk sementara waktu dilakukan di rumah. Sekalipun demikian, peran guru sebagai pendidik tetap dilaksanakan dengan memanfaatkan media pembelajaran yang ada.
Kreativitas mengajar menjadi bagian yang sangat penting dalam sistem pembelajaran daring pada masa Covid-19. Kreativitas ialah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas mengajar guru Pendidikan Agama Islam menjadi penting dalam menghadapi masalah Covid-19. Akan timbul masalah dalam pelaksanaan pembelajaran daring, jika kreativitas guru Pendidikan Agama Islam rendah. Guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19, dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi dalam sistem pembelajaran daring karena guru merupakan jabatan profesional yang terkait langsung di dalam dunia pendidikan dan berinteraksi dengan siswa dalam kesehariannya harus memiliki kreativitas yang tinggi. Terlebih peran guru Pendidikan Agama Islam sebagai pendidik sekaligus pembimbing siswa dalam pembelajaran Agama Islam tidak dapat ditinggalkan. Guru Pendidikan Agama Islam mesti melakukan segala cara agar siswa dapat terlayani dengan baik.
Salah satu contoh sederhana yang dapat dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam memberikan materi pembelajaran bagi siswa di rumah adalah mengirimkan cerita-cerita pendek bergambar atau video. Cerita pendek bergambar atau video yang dimaksud tentu berisi nilai-nilai kebenaran Alquran. Melalui nilai-nilai tersebut, kebutuhan siswa akan kebenaran Alquran dapat terpenuhi. Tentu ada banyak contoh lain yang dapat guru lakukan dalam menyampaikan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam bagi siswa selama belajar di rumah. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet. Guru Pendidikan Agama Islam dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media pembelajaran. Dengan demikian, guru Pendidikan Agama Islam dapat memastikan peserta didik mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan meskipun di tempat yang berbeda. Guru Pendidikan Agama Islam pun dapat memberi tugas terukur sesuai dengan tujuan materi yang disampaikan kepada peserta didik.
Kreativitas guru PAI dalam memilih media dan metode mengajar pada masa pandemi Covid-19 adalah sangat penting. Memilih dan menetapkan metode pembelajaran sama artinya dengan memilih dan menetapkan tujuan pembelajaran, sebab metode memiliki signifikansi fungsional yang kuat dan terarah dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu, kreativitas guru Pendidikan Agama Islam dalam memilih media dan metode pembelajaran daring menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan dalam mengatasi tantangan guru dalam mengajar di masa Covid-19.
Tantangan atau kesulitan guru Pendidikan Agama Islam dan siswa dalam sistem pembelajaran daring merupakan bagian dari dinamika pendidikan masa Covid-19. Guru Pendidikan Agama Islam sebagai kunci keberhasilan pembelajaran, berupaya untuk meningkatkan kreativitas dalam mengajar. Dalam menghadapi permasalahan pembelajaran daring, guru Pendidikan Agama Islam perlu meningkatkan kreativitas. Kreativitas tersebut berkaitan dengan kemampuan guru dalam menciptakan perubahan-perubahan model pengajaran, kemampuan guru melakukan pembenahan-pembenahan kelemahan prosedur atau tahapan pengajaran, kemampuan guru untuk mengeksplorasi (mencari) ide-ide baru, kemampuan guru dalam memanfaatkan kamajuan media teknologi serta berbagai kemampuan lain yang signifikan dengan kategori guru yang kreatif.
Kreativitas mengajar guru Pendidikan Agama Islam yang semakin meningkat diharapkan dapat menjadi solusi pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Ide-ide kreatif diperlukan dalam mengembangkan sistem pembelajaran daring bagi siswa selama belajar di rumah. Untuk itu, sebagai guru Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat terus mengembangkan diri dan berupaya untuk terus meningkatkan daya kreativitas dalam mengajar selama pandemi Covid-19 belum berakhir.***
Raudhah SPdI, Guru SDN 26 Bantan