OLEH: PROF DR AZRIYENNI ST MENG (GURU BESAR BIDANG KELISTRIKAN UNIVERSITAS RIAU)

Smart Grid Dalam Sistem Kelistrikan Saat Ini

Pendidikan | Selasa, 06 Desember 2022 - 10:04 WIB

Smart Grid Dalam Sistem Kelistrikan Saat Ini
Prof Dr Azriyenni ST MEng (Guru Besar Bidang Kelistrikan Universitas Riau) (ISTIMEWA)

Dalam kondisi sistem kelistrikan sekarang, jika kita lihat dari sudut pandang keandalan listrik, kualitas daya listrik, dan rasio elektrifikasi,  kelistrikan telah menjadi kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Indonesia bahkan dunia.  Listrik menjadi keperluan bagi masyarakat untuk penerangan, dan segala aktivitas yang bergantung pada listrik, serta menjadi sumber energi utama.  

Penggunaan Smart Grid sangat perlu dilakukan, karena dapat membantu meringankan masalah yang dihadapi oleh sistem daya listrik dewasa ini.  Sistem daya listrik merupakan kesatuan dari beberapa sistem yaitu; sistem pembangkitan daya listrik, sistem transmisi daya listrik, sistem distribusi daya listrik, dan utilisasi daya listrik. Komponen-komponen tersebut mempunyai fungsi yang saling berkaitan guna menghasilkan daya listrik yang disalurkan kepada konsumen dengan kualitas yang baik, memiliki keandalan yang tinggi, bersifat ekonomis dan aman. Jika kita merujuk kepada Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, bahwa pembangunan ketenagalistrikan bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, harga yang wajar, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.  


Listrik merupakan pilar pendukung utama dalam segala aspek pembangunan. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah sangat tergantung pada ketersediaan dan kualitas daya listrik.  Dalam beberapa tahun ke depan sistem kelistrikan akan membutuhkan jawaban untuk tantangan baru, yang sedang berkembang saat ini seperti; kendaraan listrik, baterai berkapasitas besar, peralatan pintar, dan lain sebagainya.

Penerapan Smart Grid sangatlah baik dari sisi  peningkatan keandalan sistem daya listrik, meningkatkan pembangkit daya listrik dalam Energi Baru Terbarukan (EBT), dimana sangat sesuai dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) tahun 2019-2038. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM  No.39K/20/MEM/2019 tentang pengesahan RUPTL tahun 2019-2028, dengan mendorong percepatan pencapaian target energi terbarukan. Hal ini disampaikan Prof Dr Azriyenni dalam orasi ilmiahnya dalam acara wisuda ke-14 STT Pekanbaru pada 29 November 2022 lalu di Hotel Pangeran Pekanbaru.

Smart Grid atau jaringan cerdas adalah konsep sistem daya listrik secara terintegrasi dengan teknologi informasi, dan telekomunikasi yang memungkinkan komunikasi dua arah antara produsen, dan konsumen daya listrik.  Kebutuhan tenaga listrik sebagai penetrasi energi terbarukan dalam pembangkitan listrik menjadi tantangan bagi sistem transmisi dan distribusi daya listrik.  Beberapa algoritma teknik cerdas telah ramai diminati oleh para peneliti di Dunia, termasuk bidang ketenagalistrikan, termasuk saya sendiri Prof Azriyenni. Saya telah melakukan beberapa penerapan algoritma teknik cerdas pada bidang sistem tenaga listrik, hal ini tertuang dalam penelitian dan sejumlah publikasi saya baik nasional dan internasional.  

Sistem penyaluran daya listrik di Indonesia masih kategori  tradisional. Hal ini ditandai di antaranya; aliran daya listrik secara satu arah, pembangkitan daya listrik secara sentralisasi, ketergantungan bahan bakar fosil, masih rendahnya proses otomasi, dan rendahnya pengelolaan penggunaan listrik yang dilakukan oleh konsumen. Dengan rendahnya keandalan suatu sistem daya listrik, maka frekuensi terjadinya pemadaman listrik (blackout) akan menjadi tinggi.  

Tingkat pemadaman listrik yang sering berkaitan erat dengan sifat dari jaringan listrik tradisional, dalam arti kata masih belum diterapkan teknologi otomasi, sehingga sulit untuk mendeteksi terjadi kegagalan pada sistem daya listrik. Jika kita lihat dari aspek lingkungan, maka penggunaan bahan bakar fosil dalam sistem pembangkit tenaga listrik berdampak dengan tingginya emisi gas CO2, yang berdampak kepada fenomena pemanasan global.  Untuk memberikan solusi dalam mencegah pemanasan global yaitu; meningkatkan pembangkit energi terbarukan yang ramah lingkungan dan rendah emisi CO2, sebagai contoh; pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya.  

Segala kekurangan pada sistem daya listrik tradisional, maka akan dapat mengembangkan sistem daya listrik yang lebih baik.  Salah satu konsep sistem daya listrik yang moderen yaitu konsep jaringan listrik pintar atau Smart Grid.  Penggunaan teknologi Smart Grid ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan, pengendalian, dan komunikasi dalam jaringan penyaluran daya listrik menjadi efisien, serta meningkatkan keandalan sistem daya listrik menjadi lebih baik. Saya juga telah melakukan penelitian Konsep Wide Area Protection (WAP) Pada Sistem Tenaga Listrik Menuju Sistem Smart Grid yang didanai oleh Kemenristek DIKTI (DRPM) tahun 2019-2021.  

Sebagai penerapan yang mudah, ketika Smart Grid diaplikasikan, harga listrik akan bervariasi berdasarkan waktu, maka harga listrik akan diatur menjadi tinggi, dengan naiknya harga listrik, kemudian konsumen akan mengurangi konsumsi listrik pada saat itu, dan dapat dialihkan pada waktu lain.  Sehingga, beban listrik dapat lebih rendah dan tidak lagi membutuhkan pembangkit cadangan.  Inilah yang dikenal dengan pengelolaan konsumsi listrik dari sisi konsumen yang dikenal dengan Demand Side Management (DSM).

Smart Grid juga memungkinkan aliran listrik dua arah, yaitu; dari pembangkit ke konsumen, dan dapat pula mengalir dari konsumen ke produsen. Dengan meningkatnya penggunaan energi terbarukan, terutama panel surya, konsumen pun dapat menghasilkan listrik sendiri.  Sebagai contoh; listrik yang dihasilkan oleh sel surya melebihi jumlah listrik yang dibutuhkan, maka konsumen dapat menjual kepada produsen dengan mengalirkan listrik tersebut ke grid.  Ini bermakna, Smart Grid memungkinkan adanya desentralisasi pembangkitan listrik, dan dapat sebagai pemicu pertumbuhan pembangkitan listrik energi terbarukan. Oleh karena itu, dengan menerapkan sistem Smart Grid dalam semua aspek akan memberikan keuntungan yang lebih besar karena jumlah pembangkit terbarukan, dan unit penyimpan yang terdistribusi dan terintegrasi akan meningkat.  Sehingga, sistem Smart Grid merupakan integrasi suatu teknologi cerdas dalam sistem tenaga listrik dapat memenuhi kebutuhan energi listrik pada masa sekarang maupun pada masa mendatang.(nto/c)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook