PEKANBARU (RIAU POS.CO) - Pihak sekuriti UIN Suska Riau yang berada di Gerbang Kampus melarang wartawan masuk saat hendak meliput aksi demo yang dilakukan puluhan mahasiswa UIN. Sikap arogansi tersebut ditunjukkan usai kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) KH Ma’ruf Amin berkunjung ke kampus UIN Suska Riau, di Panam, Jumat (6/3/2020).
Mahasiwa menuntut Rektor UIN Suska Riau Prof DR H Akhmad Mujahidin turun dari jabatannya. Sebelum berhasil masuk ke kampus, masa melakukan aksi demo di depan gerbang UIN Suska Riau, Jalan HR Soebrantas.
Usai Wapres RI melakukan kunjungan ke UIN, akhirnya puluhan mahasiswa berhasil masuk kampus untuk menemui Rektor UIN. Namun, ketika wartawan ingin masuk melalui pintu gerbang, tiba-tiba dihalangi oleh pihak sekuriti kampus dengan alasan tidak boleh meliput aksi demo di dalam.
"Anda dari mana? Tidak boleh masuk. Tutup," ujarnya kepada Riau Pos.co.
Meski sudah menunjukkan identitas, tetap saja petugas kampus yang berada di depan pintu masuk (pos sekuriti) dengan arogannya tidak memperbolehkan wartawan masuk. Ketika ditanya, Ia mengaku bernama Neno. "Nama saya Neno," katanya petugas tersebut.
Kedatangan Wapres RI KH Ma’ruf Amin beserta istri melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Provinsi Riau dalam rangka menerima gelar Bapak Syariah Indonesia dari Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau. Momen ini disambut demonstrasi puluhan mahasiswa dengan tuntutan agar Rektor mundur.
Masa juga ingin masuk dan menyampaikan kepada Wapres saat kunjungannya ke UIN Suska Riau terkait adanya temuan BPK. Namun niat puluhan mahasiswa ini tidak kesampaian, karena ketatnya pengamanan yang dilakukan terhadap orang nomor dua di Indonesia ini.
Laporan: Dofi Iskandar
Editor: E Sulaiman