PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Beasiswa untuk 1.468 orang mahasiswa kurang mampu di Riau belum disalurkan. Baik itu beasiswa untuk tingkat S-1, maupun tingkat D-3. Total dana yang belum disalurkan itu mencapai Rp5,029 miliar.
Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Riau, Masrul Kasmy menjelaskan, Pemprov Riau menargetkan penyaluran beasiswa kurang mampu kepada 2.640 orang. Sedangkan yang terealisasi baru 1.172 orang atau 44 persen.
Artinya, masih ada beasiswa untuk 1.468 orang yang belum direalisasikan. Total anggaran yang belum disalurkan itu yakni Rp5,029 miliar. “Penyaluran itu ditargetkan secepatnya kepada mahasiswa S-1 dan D-3,” kata Masrul di Kantor Gubernur Riau, Senin (1/10).
Total mahasiswa S-1 penerima beasiswa kurang mampu itu kata dia, ada sebanyak 2.400 orang. Sedangkan yang tersalurkan baru kepada 1.041 orang atau 43 persen. Artinya, masih ada mahasiswa yang belum disalurkan beasiswanya sebanyak 1.359 orang. Uang yang belum disalurkan itu Rp4,756 miliar.
Kemudian, beasiswa mahasiswa kurang mampu untuk tingkat D-3 itu, ada sebanyak 240 orang. Yang sudah disalurkan ada sebanyak 131 orang atau 55 persen. Ada 109 orang lagi yang belum disalurkan beasiswanya. Uangnya yang belum disalurkan itu Rp272,5 juta.
Masrul Kasmy menyebut, belum rampungnya penyaluran beasiswa kurang mampu tersebut, karena banyak mahasiswa yang menyerahkan berkas persyaratan. Itu terlihat setelah dilakukan verifikasi oleh pihak kampus dan Biro Kesra Setdaprov Riau.
Ada beberapa hal yang diverifikasi. Di antaranya terkait keaktifan mahasiswa tersebut di kampus, kemudian soal rekening bank yang didaftarkan.
‘’Ada kemungkinan mahasiswa tersebut telah tamat. Apakah mereka masih terdaftar sebagai mahasiswa. Kemudian soal rekening bank. Setelah dicek, ternyata tidak sama. Itu yang diferivikasi ulang. Inilah kerja tim verifikasi,” ujarnya.
Ketika persyaratan administrasi penerima beasiswa tersebut rampung kata dia, barulah data dikirim ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Riau. “Setelah itu langsung ditransfer melalui rekening bank ke masing-masing mahasiswa,” ujar Masrul.
Dia menyesalkan banyaknya persyaratan yang lambat untuk dilengkapi. Padahal, pihaknya bersama pihak kampus sudah jauh-jauh hari untuk menyampaikan kelengkapan persyaratan tersebut. “Kami dari awal sudah katakan ke mahasiswa, sampaikan kelengkapan ini secepatnya,” ujar dia.
Kemudian, persoalan lain yang membuat lambannya penyaluran beasiswa tersebut, karena lamanya pengembalian berkas yang belum lengkap. “Berkas-berkas yang kurang, dikembalikan untuk diperbaiki. Nah, pada saat pengembalian ini yang sering lambat,” ujar dia.
Masrul juga menjelaskan, bagi mahasiswa yang ternyata tidak aktif lagi, maka beasiswa tak bisa disalurkan. Begitu juga bagi mahasiswa yang sudah meninggal dunia. Beasiswa tersebut juga tidak akan dialihkan ke yang lain, karena nama-nama calon penerima sudah di-SK-kan.
“Kita pastikan, mereka masih aktif kuliah, masih hidup. Kalau tidak aktif atau sudah meninggal dunia, itu tidak disalurkan lagi,” sebutnya.(izl)
(Laporan SARIDAL MAIJAR, Pekanbaru)