DI TENGAH PANDEMI COVID-19

Guru Berbagi Menguatkan Para Pendidik

Pendidikan | Sabtu, 02 Mei 2020 - 23:15 WIB

Guru Berbagi Menguatkan Para Pendidik
Laman Guru Berbagi (TANGKAPAN LAYAR GURU BERBAGI)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Pandemi Covid-19 menuntut para guru lebih cerdas menyampaikan program pembelajaran untuk peserta didiknya. Apalagi sejak diterapkannya pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Penerapan PJJ merupakan bentuk dari penerapan physical distancing (menjaga jarak). Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano menyadari bahwa PJJ menuntut para guru lebih kreatif dan inovatif dalam mengemukakan rencana pelaksanaan pembelajarannya. Untuk membantu para guru dalam menyusun RPP, Kemendikbud meluncurkan Laman Guru Berbagi.


"Laman itu bisa menjadi ruang bagi guru untuk saling berbagi semangat positif dan strategi pembelajaran yang kreatif. Sehingga, guru tetap melakukan proses pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan," ujar Supriano di Jakarta, Sabtu (2/5).

Melalui laman itu, kata Supriano, para guru, praktisi, hingga lembaga pendidikan dapat berpartisipasi untuk membagikan model pembelajaran yang menarik di tengah penerapan PJJ.

Dalam pemanfaatan laman Guru Berbagi itu, kata Supriano, untuk saat ini masih terdapat kendala. Di antaranya belum terbiasanya para guru, konten masih minim, hingga infrastruktur internet yang merata di tanah air.

"Kemendikbud mengajak para guru untuk berpartisipasi. Kami yakin guru-guru kreatif dan memiliki inovasi. Itu semua menjadi kekuatan bagi para pendidik," katanya.

Baginya Guru Berbagi dapat menjadi hadiah bagi para guru di tengah peringatan Hardiknas pada Sabtu (2/5) ini.

Iwan Syahril, staf khusus Mendikbud Bidang Pembelajaran menambahkan, saat ini dunia pendidikan banyak yang berakar pada teknologi, termasuk proses belajar dari rumah.

Menghadapi tantangan itu, Kemendikbud bekerja sama dengan banyak pihak agar guru dan siswa dapat mengakses belajar daring secara gratis. Selain dari Guru Berbagi, proses belajar dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial.

"Namun ada juga pembelajaran jarak jauh yang tidak menggunakan kuota. Itu materi pembelajaran dikirimkan ke rumah siswa, dan siswa bisa mempelajarinya di rumah," tutur Iwan.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook