Menurut Kamsol sudah banyak relawan dan donatur yang bersedia untuk membantu relawan ini turun ke daerah-daerah terpencil mencari keberadaan anak putus sekolah tersebut.
“Jadi langsung dibina untuk kemampuannya, tidak disekolahkan lagi, tapi dibina langsung, misalnya untuk bengkel, wirausaha dan lain sebagainya,” jelasnya.
Kamsol juga mengakui jika pendidikan di daerah pinggiran masih jauh tertinggal bila dibandingkan di daerah perkotaan. Maka sasaran dari relawan tersebut bagi daerah pinggiran di Riau.
“Memang benar daerah pinggir itu masalah pendidikan masih perlu diperhatikan, tidak hanya melalui penguatan dari pemerintah, tapi itulah digerakkan relawan untuk Indonesia pintar, itukan salah satu wujud pendidikan nonformal,” tutupnya.(adv)