Ketua STAIN Bengkalis Prof Dr H Samsul Nizar MA, yang memimpin sidang senat terbuka pada wisuda STAIN Bengkalis XVI/II. Dalam sambutannya mengatakan kehadiran STAIN Bengkalis menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bengkalis khususnya dan masyarakat Riau karena lembaga ini memiliki warna budaya Melayu sebagai identitas yang tidak bisa dipisahkan dengan ruh ajaran Islam.
“Dengan wisuda ini berarti memberi kontribusi nyata kepada masyarakat, bangsa dan negara karena telah melahirkan sosok insan yang berpendidikan tinggi. Diharapkan menjadi pendidik yang memiliki predikat ulama intelektual dan intelektual ulama yang kokoh pada nilai-nilai budayanya (Melayu),”ujar Prof Samsul Nizar.
Dikatakan oleh putra kelahiran Bengkalis ini, bahwa meski dalam usia yang relatif muda, STAIN Bengkalis memiliki cita-cita ke depan untuk menjadi sebuah perguruan tinggi yang selevel dengan perguruan tinggi lainnya yang telah ada pada hari ini, dan STAIN Bengkalis akan melakukan perubahan melalui konversi menjadi Institut Agama Negeri Bengkalis. Untuk itu, pihak STAIN Bengkalis telah membentuk tim percepatan perubahan tersebut. Untuk mencapai matlamat ini, STAIN Bengkalis tidak segan-segan untuk belajar dengan perguruan tinggi lainnya melalui jalinan kerja sama (MoU). Kesemua itu dilakukan agar STAIN Bengkalis lebih maju, berkualitas, dan berkomitmen untuk segera mengalih status pasca penegerian STAIN Bengkalis menjadi Institut Agama Negeri Bengkalis. Kerja sama yang dilakukan bukan hanya dengan lembaga PTKIN yang ada di dalam negeri maupun luar negeri, ungkap Profesor.
STAIN Bengkalis menyadari dengan keterbatasan yang ada dan berupaya mengejar ketertinggalannya dengan berbagai upaya strategis. Untuk itu, visi lembaga ini diletakkan pada realitas yang ada untuk menjadi lembaga Pendidikan Tinggi Islam terkemuka yang unggul di bumi Lancang Kuning. STAIN Bengkalis diharapkan menjadi lembaga tinggi Islam satu-satunya di Riau yang konsisten dengan pengembangan ilmu-ilmu keislaman dan budaya Melayu yang sarat dengan nilai-nilai religius. Kedua kajian ini bagaikan dua sisi mata uang yang menyatu dalam kurikulum yang ditawarkan.
Diharapkan itu semua dapat terwujud oleh kerja tim yang solid baik civitas akademik STAIN Bengkalis, Pemerintah Kabupaten Bengkalis, pemerintah provinsi, dan Pemerintah Pusat Republik Indonesia, agar cita-cita dan niat kita bersama dapat terealisasi dalam waktu yangb relatif singkat, oleh karena itu untuk mengejar ketertinggalannya STAIN Bengkalis menyadari kekurangan sumber daya manusia dan sarana prasarana pendukung proses pembelajaran sebagai sebuah perguruan tinggi yang berkualitas.(adv/esi)
n Narasi: Erwan Sani
n Foto: Erwan Sani