BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Menyandang gelar sarjana, bukan berarti berhenti belajar. Namun, berusaha semaksimal mungkin menambah ilmu pengetahuan, mengingat tuntutan perkembangan semakin besar.
‘’Setelah menyandang gelar sarjana, bukan berarti kalian berhenti untuk belajar. Setiap saat kita dituntut untuk terus belajar dan menambah ilmu pengetahuan, sesuai hadist Rasulullah SAW ‘’Carilah Ilmu Semenjak dari Ayunan Sampai Liang Lahat’’. Bagi ummat Islam, hadis tersebut menjadi dasar perwujudan long life education atau pendidikan seumur hidup,’’’ ungkap PJ Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie pada saat menghadiri wisuda STAIN Bengkalis, Sabtu (28/11) di gedung Cik Puan Bengkalis.
Wisuda kemarin terasa lebih istimewa dan bernilai sejarah, karena merupakan wisuda yang kedua pasca STAI menyandang status negeri pada September 2014 lalu. Tepatnya berdasarkan peraturan Menteri Agama RI Nomor 33/2014. Pada wisuda kemarin, sebanyak 180 mahasiswa STAIN diwisuda, terdiri dari 119 prodi PAI dan 61 prodi TBI.
Diungkapkan Ahmad Syah Harrofie, tuntutan agar generasi muda untuk terus belajar sangat wajar, karena ilmu pengetahuan setiap saat terus berkembang. Jika generasi muda enggan untuk belajar, dikhawatirkan tidak akan pernah menang menghadapi persaingan global, sehingga selalu menjadi penonton di negeri sendiri. Untuk itu, alumni STAIN Bengkalis jangan pernah bosan, tidak boleh jemu untuk menggali dan menambah ilmu pengetahuan.
Para sarjana lulusan perguruan tinggi di manapun, saat ini tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah dalam mencari pekerjaan, tapi harus memiliki kompetensi dan keterampilan yang mempuni, sehingga dapat terserap pasar kerja dengan cepat, terutama menghadapi MEA 2016.