Sukses Bertani Tanpa Bakar

Pelalawan | Kamis, 30 Januari 2020 - 09:11 WIB

Sukses Bertani Tanpa Bakar
panen raya: Direktur PT RAPP Mhd Ali Shabri melakukan panen raya padi bersama masyarakat petani Desa Sungai Ara kecamatan Pelalawan, Selasa (29/1/2020) (m amin/riau pos)

PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- Bupati Pelalawan bersama para petani melakukan panen raya padi perdana di Desa Sungai Ara Kecamatan Pelalawan, Selasa (28/01) sore lalu. Panen ini merupakan salah satu wujud nyata hasil program Desa Bebas Api yang diinisiasi oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan,  sektor pertanian memiliki peranan sangat penting dan strategis dalam pembangunan daerah dan nasional. Pembangunan bidang pertanian merupakan salah satu program pemerintah yaitu Pelalawan Makmur.


Untuk itu, dirinya meminta kepada masyarakat khususnya para petani agar memanfaatkan lahannya sebaik mungkin dan menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak. Ia juga mengapresiasi program desa bebas api PT RAPP yang turut mendukung pembangunan pertanian di Kabupaten Pelalawan.

"Saya minta kepada petani, agar serius mengikuti pembinaan yang dilakukan oleh PT RAPP melalui program desa bebas api ini. Jangan dijual lahannya, manfaatkanlah, kalau terasa berat, carilah orang untuk mengerjakan lahan tersebut, sebab mau dicari ke mana tanah lagi ke depannya," ujarnya.

Kepala Desa Sungai Ara Haryono mengungkapkan,  dirinya mengapresiasi kontribusi dan pembinaan dari PT RAPP di desanya. Selain ikut dalam program desa api, desanya memperoleh bantuan pembukaan lahan dan handtractor.

"Kami berterimakasih kepada PT RAPP. Mudah-mudahan panen perdana ini bisa menambah pendapatan masyarakat desa kami," ujarnya.

Direktur PT RA PP Mhd Ali Shabri mengatakan, program desa bebas api sudah dimulai dari 2014 yang memiliki lima inti program. Yakni hadiah bagi desa bebas kebakaran, pelatihan bagi crew leader, bantuan pertanian, komunitas sadar api, dan pemantauan kualitas udara.

Hingga 2019, sudah ada 36 desa yang mengikuti program bebas api. Program ini berlangsung selama dua tahun, dan diharapkan pada tahun ketiga, desa peserta sudah mandiri melakukan pencegahan.

"Program kali ini termasuk kategori bantuan pertanian kepada masyarakat, saat itu kita bantu pembukaan lahan pertanian sekitar 20 hektare, yakni 12 hektare untuk persawahan, 8 hektare untuk tanaman sawit," ujarnya.

Ditambhakannya, pada 2020, ada tambahan tiga  desa dalam program tersebut, yakni Kelurahan Pangkalan Kerinci Timur, Desa Lalang Kabung, dan Desa Rantau Baru.

"Jadi tahun 2019, ada tiga desa yang berhasil meraih hadiah program desa bebas api dalam bentuk infrastruktur yakni Desa Sungai Ara sebesar Rp50 juta karena ada lahan yang terbakar lebih kurang 1 hektare. Kemudian Desa Pangkalan Terap Rp100 juta dan Desa Rangsang Rp 100juta. Di mana kedua desa tersebut tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan. Setiap desa juga mendapat bantuan satu unit handtractor," ujarnya.

Selain melakukan lima  program desa bebas api,  lanjut Ali Shabri, PT RAPP juga melakukan pencegahan kebakaran yang dinamakan Fire Awareness Community (FAC). Sebuah program jangka panjang pencegahan melalui sosialisasi serta pembelajaran kepada anak-anak dengan mendatangi sekolahnya. Diharapkan anak-anak tidak akan menjadi pelaku pembakaran hutan dan lahan dalam 10-20 tahun ke depan.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook