PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan fasilitas produksi viscose rayon terintegrasi dan terbesar di Indonesia, Asia Pacific Rayon (APR) di Pangkalankerinci, Jumat (21/2). Pabrik ini bisa mendongkrak sektor tekstil nasional dan strategi pembangunan industri 4.0 Pemerintah Indonesia.
Hadir pada acara itu Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Provinsi Riau Syamsuar, Chairman dan Pendiri RGE Sukanto Tanoto dan Direktur RGE Anderson Tanoto.
Saat membuka pidatonya, Jokowi sempat memuji kepiawaian bisnis Direktur RGE Anderson Tanoto, putra pendiri yang juga Chairman RGE, Sukanto Tanoto.
"Yang saya hormati Bapak Gubernur Riau, bupati beserta jajaran, Pangdam, Kapolda, Founder Chairman Asia Pasific Rayon Bapak Sukanto Tanoto dan jajaran direksi yang dikomandani Mas Anderson. Saya panggil Mas karena masih muda tapi pinter-nya setengah mati," ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Lebih lanjut Presiden menyampaikan bahwa sekarang ini semua negara saling berebut mendapatkan investasi. Sebab, lanjutnya, yang namanya investasi akan memperbanyak uang beredar. Di sebuah negara semakin banyak beredar akan semakin baik pertumbuhan ekonomi dan semakin baik kesejahteraan masyarakatnya.
"Mungkin masih banyak yang belum tahu bahwa yang namanya APBN tahun ini plus APBD itu totalnya kurang lebih Rp2.200 triliun. Meski demikian pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi hanya 23 persen. Kalau APBN saja hanya 16 persen pengaruhnya terhadap PDB ekonomi," ujarnya.
Artinya, lanjutnya lagi, 77 persen tumbuhnya ekonomi sangat bergantung pada dunia usaha dan swasta. "Jadi APBN dan APBD itu sifatnya hanya stimulus saja. Swastalah sektor utamanya," ujar Jokowi.
Jokowi juga mengapresiasi upaya pembibitan hutan tanaman industri (HTI) yang selama ini dilakukan oleh grup APRIL.
"Saya tadi kaget diterangkan Pak Anderson di sini ada nursery atau persemaian pembibitan yang kapasitasnya 300 juta bibit. Saya tanya di mana di dunia ada yang memiliki persemaian sebesar yang ada di sini? Saya kaget terus terang. Kapasitasnya gede sekali tunjukkan di negara mana ada persemaian sebesar ini," ujarnya.
Jokowi juga mengaku kaget lagi bahwa kayu bisa menjadi rayon, bisa menjadi kain. "Orang hanya tahunya kapas jadi kain, tapi sekarang serat kayu bisa menjadi kain," ujarnya lagi.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa semua ini sebuah pencapaian teknologi yang perlu diapresiasi. "Jangan berpikir yang namanya teknologi itu hanya adanya Eropa, hanya di Jerman, Skandinavia. Di Indonesia pun ada dan itu di Kabupaten Pelalawan," ujar Presiden yang kembali mendapat aplaus hadirin.
Jokowi mengatakan bahwa persaingan dagang saat ini bukan lagi skop kecil tetapi sudah antarnegara. "Negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Bukan negara kaya mengalahkan negara yang miskin. Bukan pula negara besar mengalahkan negara kecil. Tapi negara yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Dan kita ingin jadi negara yang cepat," ujar Presiden.
Kontribusi Ekonomi
Menurut Jokowi kehadiran APR sejalan dengan visi presiden untuk mendorong lebih banyak investasi bernilai tambah di dalam negeri serta memperkuat industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional yang tertuang dalam Peta Jalan Revolusi Industri 4.0. Selain itu, hadirnya APR diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi ketergantungan impor bahan baku tekstil, khususnya kapas yang saat ini seluruhnya belum bisa dipenuhi dari dalam negeri.
Sementara itu dalam sambutannya Anderson Tanoto menjelaskan bahwa Asia Pacific Rayon adalah produsen viscose rayon pertama yang terintegrasi secara penuh di Asia. Pabrik berkapasitas 240.000 ton yang berlokasi di Pangkalankerinci, ini menggunakan teknologi produksi terkini dalam menghasilkan rayon berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan tekstil.
"APR berkomitmen menjadi produsen viscose rayon terkemuka yang memiliki prinsip keberlanjutan, transparansi, dan efisiensi operasional, melayani kepentingan masyarakat dan negara, serta memberikan nilai kepada pelanggan," ujarnya.
Anderson memaparkan bahwa fasilitas baru milik Asia Pacific Rayon (APR) tersebut berada di lokasi yang sama dengan kompleks Grup APRIL di Pangkalankerinci. Dengan total investasi sebesar Rp15 triliun (1,1 miliar dolar AS), lokasi yang berdekatan ini memungkinkan operasi yang terintegrasi di mana pasokan pulp dari HTI terbarukan milik Grup APRIL dapat memasok langsung ke APR untuk produksi viscose rayon.
APR dapat memproduksi 240.000 ton serat rayon per tahun. “Kami juga berkomitmen dalam tiga tahun ke depan akan melakukan investasi lagi senilai Rp20 triliun,” ujarnya disambut aplaus hadirin.
Tujuannya, lanjut Anderson, untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 600.000 ton serat rayon per tahun. Lewat investasi ini menurutnya telah menyerap 25 ribu tenaga kerja.
Iklim Investasi
Sementara itu Gubernur Riau Syamsuar dalam sambutannya mengatakan Riau berupaya terus membangun iklim investasi yang kondusif bagi investor.
"Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden untuk memacu pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Pada kesempatan itu Syamsuar menyampaikan bahwa target investasi yang mesti masuk ke Riau dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKPM) pusat tahun 2019 adalah senilai Rp24 triliun.
"Alhamdulillah di Riau bukan saja tercapai tetapi terealiasi melebih target. Total investasi tahun 2019 adalah Rp41,8 triliun," ujarnya disambut aplaus hadirin.
Investasi tersebut, lanjutnya telah menyerap 51 ribu orang tenaga kerja dan menempakan Riau di peringkat ke-6 nasional. Sedangkan di 2020 target investasi dari BKPM untuk Riau naik menjadi Rp44 triliun. “Adanya rencana APR melakukan penambahan investasi hingga Rp20 triliun sungguh suatu hal yang sangat positif mendorong pertumbuhan ekonomi di Riau,” ujarnya.
Peresmian Operasional
Peresmian operasional APR tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene bersama-sama jajaran APR. Dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti pabrik serta pelepasan kontainer berisi serat rayon oleh Presiden Jokowi untuk diekspor ke Turki sebanyak 10.190 ton serta pengiriman ke Jawa Tengah sebesar 12.000 ton.
Pada kesempatan terpisah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan optimalisasi pemakaian bahan baku tekstil yang berasal dari dalam negeri sangat penting dalam mendongkrak kinerja TPT Indonesia. Saat ini, Kementerian Perindustrian tengah menjalankan beberapa langkah untuk terus meningkatkan kinerja industri padat karya tersebut. "Untuk menggenjot daya saing industri TPT, banyak hal yang kami pacu. Salah satunya, memudahkan ketersediaan bahan baku di dalam negeri," ujarnya.
Sementara itu Basrie Kamba selaku Direktur APR mengatakan bahwa hadirnya APR dapat memberikan dampak positif bagi peluang kerja dan kesempatan usaha untuk bisnis kecil dan menengah di hulu-hilir industri TPT. "Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas dukungannya melalui peresmian fasilitas baru kami ini," ujarnya.
Selain Turki, lanjutnya, produk APR juga diekspor ke 14 negara lainnya termasuk pasar tekstil dunia seperti Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Brazil, serta sejumlah negara di Eropa.(fiz)