Jalan Lintas Bono di Pelalawan Direndam Banjir

Pelalawan | Rabu, 19 Oktober 2022 - 11:15 WIB

Jalan Lintas Bono di Pelalawan Direndam Banjir
Alat berat milik salah satu perusahaan saat melakukan pembersihan parit untuk mengeringkan air yang merendam badan Jalan Lintas Bono di Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan, Selasa (18/10/2022). (M AMIN/RIAU POS)

PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Hujan lebat yang mengguyur Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan sejak tiga hari terakhir,  menyebabkan genangan air menutupi hampir seluruh badan jalan di daerah tersebut. Khususnya Jalan Lintas Bono (Jalinbon) yang merupakan satu-satunya akses jalan darat bagi masyarakat tempatan.

Di mana air merendam badan jalan dengan  ketinggian hingga mencapai satu meter. Tentunya, kondisi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Pasalnya, jalan darat yang telah digenangi air ini, sangat sulit dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat keatas.


"Banjir yang merendam badan Jalinbon ini, mulai terjadi sejak Sabtu (16/10) lalu. Di mana genangan air dengan ketinggian mencapai satu meter ini, dampak meningkatnya intensitas curah hujan yang turun mengguyur. Tentunya, kondisi ini menyebabkan warga kesulitan untuk melintasi jalan tersebut," terang Camat Teluk Meranti, Raja Eka Putra kepada Riau Pos, Selasa (18/10).

Diungkapkannya,  banjir yang menggenangi badan Jalinbon ini, terdapat di beberapa titik. Sedangkan kondisi banjir yang sangat parah dan kedalaman sampai 1 meter dengan panjang hingga 20 meter, berada di Kelurahan Teluk Meranti.

"Di titik ini, banyak kendaraan masyarakat berhenti dan mengantre, karena khawatir motor serta mobil yang dibawa mati di tengah jalan tergenang banjir. Bahkan, ada beberapa mobil yang yang tidak menyala atau mati mendadak saat menembus banjir. Sedangkan untuk roda dua, terpaksa harus digendong atau dinaikan ke atas mobil berbadan besar kalau lewat,"paparnya.

Dijelaskannya,  genangan air ini disebabkan akibat meningkatnya intensitas curah hujan yang turun dengan durasi yang cukup lama. Sehingga saluran air yang ada di sekitar Jalisbon, tidak sanggup menampung debit air hujan yang akhirnya meluber ke badan jalan tanah, pasir, dan kerikil tersebut.

"Selain itu, genanganan air yang merendam badan Jalinbon ini juga disebabkan ada pembangunan tanggul masyarakat pemilik kebun sawit disekitar lokasi. Sehingga tanggul tersebut menghambat dan menutup air mengalir ke parit dan air hujan terkumpul di badan jalan," ujarnya.

Atas kondisi tersebut, sambungnya, Pemerintah Kecamatan Teluk Meranti bersama dengan perusahaan yang beroperasi di sekitar Jalisbon, mengambil langkah untuk mengatasi genangan air. Sehingga sejumlah alat berat pun diturunkan kelokasi banjir untuk mengalirkan air ke kanal. Dimana alat berat ini langsung bekerja untuk menjebol tanggul yang dibangun pemilik kebun supaya air tidak tertahan di jalan.(gem)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook