Direndam Banjir, Poros Koridor-Lubuk Ogung Ditutup

Pelalawan | Selasa, 17 Desember 2019 - 10:56 WIB

PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pelalawan semakin meluas pada Senin (16/12). Khususnya di Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam kecamatan Langgam. Kemudian Desa Rantau Baru dan Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalankerinci. Tidak hanya menggenangi rumah warga, namun genangan air juga telah memutus akses transportasi jalur darat akibat badan jalan direndam banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter. 

Banjir juga mulai merendam badan jalan koridor RAPP. Tepatnya di Km 22 dan 23 ke arah jembatan penyeberangan ponton serta Jalan Simpang Lubuk Ogong Kecamatan Bandar Seikijang dengan ketinggian permukaan air antara 30-50 cm. Akibat kondisi itu, maka kedua akses jalan darat menuju Kecamatan Langgam terpaksa harus ditutup untuk sementara hingga air surut agar tidak membahayakan pengendara kendaraan bermotor. Khususnya roda dua.


Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pelalawan Drs Syafruddin Syafar MSi mengatakan, saat ini banjir merendam badan jalan poros koridor RAPP dan jalan Simpang Lubuk Ogung kecamatan Bandar Seikijang yang menghubungkan ke Kelurahan Langgam sudah sangat mengkhawatirkan dan membahayakan bagi pengguna jalan. Di mana saat ini, debit ketinggian air yang merendam dan menutupi badan jalan menuju kelurahan Langgam ini mencapai 50 centimeter. 

"Untuk itu, agar hal-hal negatif tidak muncul dampak dari banjir tersebut, maka kami terpaksa menutup sementara akses jalan poros ini hingga air surut," terang Syafruddin kepada Riau Pos, Senin (16/12).

Diungkapkannya, penutupan dua akses jalan poros menuju Kelurahan Langgam itu mulai dilakukan pada Senin (16/12) pagi. Sedangkan di titik lokasi banjir yang merendam badan jalan tersebut, pihaknya menerjunkan belasan personel untuk memberikan sosialisasi kepada warga agar tidak melintasi jalan itu.

"Karena kami tidak mau nantinya ada korban karena aksi nekat warga yang melintasi jalan tersebut, meski jalan tersebut saat ini kondisinya sudah tidak layak untuk dilintasi akibat tergenang air. Mulai Senin (16/12) hingga waktu yang belum bisa ditentukan sampai air yang membanjiri jalan tersebut surut, maka akses jalan menuju Kecamatan Langgam ini dinyatakan ditutup untuk umum," paparnya.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Drs Hadi Penandio MSi menjelaskan, di Kecamatan Langgam dan Kecamatan Pangkalankerinci banjir kembali meningkat. Di mana tinggi permukaan air Sungai Kampar sebelumnya berada pada angka 3,28 meter, saat ini naik menjadi 3,41 meter atau mengalami peningkatan 12 cm. Tentunya ketinggian air sungai tersebut sudah berada di atas normal, yakni 3 meter.

Heru menyebutkan kondisi air yang merendam jalan, permukiman penduduk dan fasilitas umum di Desa Rantau Baru dan Desa Kuala Terusan Kecamatan Pangkalankerinci serta Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam masih tetap bertahan dengan ketinggian air 30-80 cm. Untuk itu, pihaknya meminta agar seluruh masyarakat. khususnya di daerah bantaran sungai, agar dapat waspada terhadap bahaya banjir. Jika kondisi banjir kian mengkhawatirkan, ujarnya, masyarakat harus dapat segera mengungsi ke rumah keluarga yang berada di dataran tinggi atau ke posko penanggulangan banjir yang telah dibuka pihaknya sejak Sabtu (14/12) lalu.

"Sedangkan kami dari BPBD Pelalawan bersama tim upika kecamatan, akan terus intens melakukan pemantauan perkembangan debit air. Khususnya Sungai Kampar dampak dari dibukanya waduk PLTA Koto Panjang Kabupaten Kampar. Selain itu, kami juga bersama tim medis dari Dinas Keshatan (Diskes) Pelalawan, masih terus intens berkeliling mendatangai setiap rumah warga, untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat korban banjir, khususnya di Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam sebagai daerah yang bencananya banjirnya cukup parah dengan ketinggian permukaan air 80 cm," tutupnya.(amn/end)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook