Bayi Penderita Gizi Buruk dan Dermatitis Akhirnya Meninggal

Pelalawan | Selasa, 14 Januari 2020 - 10:39 WIB

Bayi Penderita Gizi Buruk dan Dermatitis Akhirnya Meninggal
DAMPINGI: Anggun Lestari mendampingi anaknya Arsani Khaila Fitri Putri saat dalam perawatan di RUSD Selasih Pangkalan Kerinci. (muhammad amin/riau pos)

PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- Khaila, bayi berusia 11 bulan asal Desa Bagan Laguh, Kecamatan Bunut, penderita gizi buruk dan penyakit dermatitis, akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Ahad (12/1) sekitar pukul 19.45 WIB.

Kondisi kesehatan bocah malang yang memiliki nama panjang Arsani Khaila Fitri putri pasangan Irhas Suhada dan Anggun Lestari ini sempat membaik. Itu setelah mendapatkan perawatan intensif dari tenaga medis RSUD Selasih Pangkalan Kerinci sejak Rabu (8/1). Namun, penyakit langka yang dialami Khaila, akhirnya merenggut nyawanya.


"Ya, kita dari Dinas kesehatan (Diskes) dan RSUD Selasih telah melakukan penanganan yang maksimal dan intensif untuk mengobati penyakit yang dialami Khaila. Namun, sang Khalik berkata lain, sehingga bocah malang ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya Ahad (12/1) malam lalu sekitar pukul 19.45 WIB," terang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Senin (13/1) siang di ruang kerjanya.

Diungkapkan mantan Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Diskes Pelalawan ini, setelah lima hari sebelumnya mendapatkan perawatan medis di RSUD Selasih, kondisi kesehatan balita ini sudah mulai membaik. Dimana berat badannya meningkat 1 kg dari sebelumnya 5,6 kilogram menjadi 6,6 kilogram.

Kemudian, asupan makanan yang sebelumnya melalui infus, sudah bisa dilakukan dengan menyuap kepada balita tersebut. Bahkan, luka seperti bekas terbakar pada badannya akibat alergi kulit atau dermatitis, juga sebagian telah mulai hilang dan mengering.

"Intinya, penanangan kesehatan yang maksimal sudah dilakukan untuk mengobati Khaila. Bahkan, seluruh pembiayaan pengobatan terhadap bayi Khaila telah digratiskan atau tidak dibebankan terhadap keluarga ataupun orang tua.

"Karena semua dana untuk pengobatan bayi ini telah ditanggung melalui anggaran Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Pelalawan, meskipun orang tua pasien tidak memiliki kartu identitas," ujarnya seraya menyebutkan pihaknya telah menyerahkan jenazah bayi malang itu kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. (amn) 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook