PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Pelalawan terus berupaya untuk mengantisipasi dan menekan meningkatnya penyebaran kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aeides aegepty. Di mana jumlah penderita penyakit DBD terus menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meski begitu, warga harus tetap waspada.
Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan H Asril SKM MKes kepada Riau Pos, Selasa (10/12). Dikatakannya, penurunan jumlah penderita DBD tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan. Terutama, dengan menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Di mana selama bulan Januari hingga November 2019, tercatat hanya ada 50 kasus warga terserang DBD. Dan dari 50 pasien penderita seluruhnya sudah sehat dan tidak ada korban meninggal dunia.
"Jumlah kasus penyakit DBD mengalami penurun. Di mana pada periode yang sama di tahun 2018 lalu, ditemukan sebanyak 67 kasus. Sedangkan pada Januari-November ini, kita menangani sebayak 50 kasus DBD atau mengalami penurunan sebanyak 17 kasus dari tahun 2018," ujarnya.
Mantan Kepala Bidang (Kabid) P2PL Diskes Pelalawan ini mejelaskan, dari jumlah kasus DBD tersebut, didominasi oleh kecamatan Pangkalan Kerinci sebanyak 12 kasus. Sedangkan sisanya tersebar di 11 kecamatan lainnya.
Adapun rincian data DBD di Pelalawan sejak Januari ada 12 kasus, Februari enam kasus, Maret tiga kasus, April dan Mei masing-masing dua kasus, Juni sembilan, dan Juli sekitar empat. Kemudian Agustus satu kasus, September empat, Oktober nihil, dan Nomvember mencapai tujuh kasus. "Jadi, sampai saat ini belum ada peningkatan signifikan kasus DBD sejak musim hujan awal November. Semuanya masih bisa dikendalikan," paparnya.
Untuk itu, sambung Asril, pihaknya terus mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap penyebaran DBD ini dengan tetap terus menjaga kebersihan lingkungan. Pasalnya, kondisi cuaca saat ini telah memasuki musim pancaroba yang menjadi masa subur pengembangbiakkan nyamuk aedes aegypti.
"Kita terus mengimbau agar masyarakat dapat terus meningkatkan kebersihan lingkungan seperti menggiatkan pelaksanakan 3 M plus (menguras, mengubur dan menutup serta taburkan bubuk abate) untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Dengan demikian, maka kita sangat optimis kedepannya kasus DBD ini tidak akan lagi ditemukan," tutupnya.(nda)