PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Sebagai ibukota di Kabupaten Pelalawan, Kecamatan Pangkalankerinci seharusnya menjadi contoh bagi kecamatan lainnya dari segala aspek, khususnya dalam kemajuan pembangunan.
Hanya saja, kondisi tersebut berbanding terbalik. Pasalnya, Pangkalankerinci yang notabene ibukota Kabupaten Pelalawan dinilai warga tidak memiliki keistimewaan dibandingkan dengan ibukota kabupaten lainnya di Riau.
Hal ini disampaikan salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Pelalawan AP Sulaiman kepada Riau Pos, Rabu (5/10).
Dikatakannya, layaknya sebagai ibukota kabupaten, Kecamatan Pangkalankerinci harus bisa memenuhi kebutuhan publik. Namun realitanya, ibukota Kabupaten Pelalawan ini masih sangat jauh tertinggal dari segi kemajuan pembangunan.
Seperti minimnya sarana dan prasarana publik, penataan kota yang belum jelas dan pengelolaan potensi wisata yang belum maksimal. Belum lagi masalah drainase dan jalan rusak dalam kota yang cukup banyak belum dilakukan perbaikan, sehingga memperburuk wajah Kecamatan Pangkalankerinci sebagai ibukota kabupaten.
Atas kondisi tersebut, maka banyak masyarakat di Kota Pangkalankerinci ini, lebih memilih keluar daerah untuk berakhir pekan atau berlibur.
"Pangkalankerinci ini adalah cerminan masyarakat Kabupaten Pelalawan sebagai ibukota. Namun, tidak ada perubahan signifikan daerah yang akan berusia 23 tahun pada 12 Oktober mendatang," terangnya.
Diungkapkannya, wajah Pangkalankerinci harus diubah total layaknya ibukota daerah-daerah perbatasan lainnya.
Hanya saja, Plt Kepala Dinas PUPR Pelalawan Joko Sutiardi belum berhasil dikonfirmasi melalui selulernya di nomor 081267076 xxx yang dalam keadaan tidak aktif. Hingga berita ini dirilis, dia belum memberikan respon dan jawaban.(amn)