PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) - Jalan Lintas Bono yang menghubungkan lima kecamatan mengalami kerusakaan parah. Di mana terdapat cukup banyak lubang di jalan yang sudah dilakukan pengaspalan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Dengan kondisi tersebut, membahayakan bagi masyarakat yang melintasi jalan tersebut. Tepatnya dari Simpang Bunut hingga Desa Merbau dan Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti dengan panjang jalan kurang lebih 30 kilometer.
Masyarakat Negeri Seiya Sekata ini pun berharap, jalan yang mengalami kerusakan dapat secepatnya dilakukan perbaikan oleh Pemprov Riau.
"Ada sekitar 11 titik jalan yang mengalami kerusakan dari Simpang Bunut, Desa Merbau, Kecamatan Bunut dan Desa Pangkalan Panduk, Kecamatan Teluk Meranti," kata Jakfar, salah seorang warga Desa Pangkalan Panduk kepada Riau Pos, Rabu (5/10).
Dikatakannya, selain terdapat cukup banyak lubang, jalan yang ambruk tahun 2022 lalu dan sebelumnya dilakukan perbaikan oleh Pemprov Riau, kembali mengalami kerusakan.
"Untuk itu, kami berharap perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan maupun Pemprov Riau, untuk memperbaiki jalan rusak tersebut. Jangan sampai tambah parah rusaknya dan menimbulkan korban baru dilakukan perbaikan. Pasalnya, jalan tersebut merupakan akses terpenting bagi masyarakat untuk membawa hasil pertanian dan aktivitas lainnya buat masyarakat melintasi jalan tersebut," ujarnya.
Ditempat terpisah, Kepala Bappeda Kabupaten Pelalawan Tengku Zulpan melalui Kabid Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Bappeda Kabupaten Pelalawan Tengku Muhammad Syukron ME menambahkan, perbaikan Jalan Lintas Bono merupakan kewenangan bukan Pemprov Riau.
Namun demikian, pihaknya talah kerap mengusulkan pemeliharaan secara rutin maupun perencanaan kelanjutan pembangunan Jalan Lintas Bono yang belum dilakukan pengaspalan ke pemerintah provinsi.
"Pemda sudah mengusulkan kepada provinsi untuk perbaikan jalan yang mengalami kerusakan. Kita berharap, usulan ini secepatnya direspon baik Pemprov Riau melalui instansi terkait. Sehingga kondisi ini tidak dikeluhkan warga," tutupnya.(gem)