KUALAKAMPAR (RIAUPOS.CO) -- Sebagai salah satu kecamatan yang paling jauh jarak tempuhnya dari ibukota Kabupaten Pelalawan, Kecamatan Kuala Kampar memang perlu mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan. Pasalnya, kendati memiliki potensi cukup besar, namun dengan kondisi masih minimnya pembangunan infrastruktur, menjadi salah satu kendala masyarakatnya untuk maju. Salah satunya tidak adanya pembangunan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kecamatan Kualakampar. Ini sangat dikeluhkan masyarakat setempat.
"Ya, selama ini kami hanya membeli minyak solar dan bensin yang dijual pedagang eceran dengan harga yang cukup mahal. Untuk itu, maka kami berharap Pemkab Pelalawan melalui instansi terkait, dapat segera membangun SPBU di Kecamatan Kuala Kampar ini, sehingga dapat memudahkan kami untuk membeli bensin dan solar dengan harga yang lebih murah," terang Said Shefa warga Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Kuala Kampar kepada Riau Pos, via selulernya.
Diungkapkan Kepala Desa Sungai Upih ini, bahwa sampai saat ini, masyarakat pemilik kendaraan bermotor yakni kendraan roda dua (sepeda motor) di seluruh desa dan kelurahan Kecamatan Kuala Kampar, membeli minyak kepada pedagang pengecer. Dimana harga minyak bensin yang dijual pengecer sebanyak 1 botol sirup atau 1 botol aqua, seharga Rp30 ribu hingga Rp40 ribu atau lebih mahal dari harga jual di SPBU. Sedangkan minyak solar juga dijual Rp 20-25 ribu perbotolnya.
"Jadi, minyak bensin ini kan dikonsumsi oleh masyarakat pemilik kendaraan roda dua. Sedangkan minyak solar dikonsumsi para nelayan, serta masyarakat pemilik genset untuk penerangan listrik. Tentunya dengan harga BBM yang sangat mahal ini, maka menambah beban pengeluaran anggaran bagi kami yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan. Jika di Kecamatan Kuala Kampar ini ada SPBU, maka tentunya akan membantu masyarakat untuk mengurangi biaya beban hidup. Apalagi BBM ini sangat vital bagi kami. Selain untuk memudahkan kami bekerja menggunakan sepeda motor, juga untuk memberikan penerangan kami yang menggunakan genset. Untuk itu, maka sekali lagi kami meminta agar Pemkab Pelalawan ataupun BUMN Pertamina, dapat segera memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan BBM dengan membangun SPBU dikecamatan Kuala Kampar ini," ujar pria yang akrap disapa pak Wali tersebut.
Sementara itu, Camat Kuala Kampar T Eddy Zuchjar membenarkan adanya keluhan masyarakat yang cukup kelulitan mendapatkan BBM di Kecamatan Kualakampar akibat belum adanya pembangunan SPBU. Kendati tidak menutup mata terhadap realisasi berbagai program pembangunan yang telah diluncurkan Pemkab Pelalawan, namun kebutuhan akan pembangunan SPBU menjadi prioritas yang sangat didambakan masyarakat di Kecamatan Kuala Kampar.
"Kami juga bersyukur atas perhatian pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan, selama ini. Bukan kami merasa dianak tirikan, tapi memang karena kondisi wilayah yang begitu berat, sehingga proses pembangunan berbeda dengan kecamatan lain. Namun tidak putus harapan, kami yakin pemerintah tetap memprioritaskan keinginan masyarakat Kuala Kampar. Apalagi hal-hal penting seperti pembangunan SPBU yang sangat didambakan masyarakat sejak puluhan tahun lalu. Jadi, kami dari pihak Kecamatan Kuala Kampar akan segera menyampaikan usulan pembangunan SPBU ini kepada Pemkab Pelalawan. Serta juga akan menyampaikan usulan ini kepada PT Pertamina. Sehingga kita berharap usulan keinginan masyarakat ini dapat diterima dan segera direalisasikan. Dengan demikian, pembangunan SPBU ini akan dapat memberikan kesejahteraan ekonomi masyarakat sesuai dengan Visi Inovasi menuju Pelalawan Emas," tutupnya.(amn)