PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) -- Sesosok mayat pria yang diketahui memiliki nama MR (21), ditemukan mengapung di dalam parit Jalan Pelita, Pangkalankerinci, Pelalawan, Jumat (2/9/2022) sekitar pukul 07.30 WIB. Kuat dugaan pria yang merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK, red) ini meninggal dunia akibat sakit yang telah lama diidapnya yakni epilepsi (ayan).
"Jasad korban sudah dievakuasi dan divisum oleh tim medis Puskesmas Kecamatan Pangkalankerinci. Dan hasilnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tapi kita belum tahu pasti penyebab kematian korban karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang kita lakukan, dugaan sementara korban meninggal dunia akibat mengidap penyakit stroke ringan dan epilepsi," terang Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kapolsek Pangkalankerinci, Kompol Mayhendra Y Lubis SH MH kepada Riaupos.co, Jumat (2/9/2022) siang di ruang kerjanya.
Kata Kapolsek Pangkalankerinci ini, penemuan mayat tersebut diketahui saat seorang warga hingga akhirnya warga lain yang melintas di jalan tersebut datang berbondong-bondong untuk melihat.
"Atas temuan mayat tersebut, warga langsung menghubungi personel Polsek Pangkalankerinci yakni Usman Marpaung yang langsung turun ke lokasi tempat kejadian perkara untuk melakukan evakuasi dan identifikasi jasad korban yang diketahui merupakan anak dari Hermanuddin (52) berdomisili di Jalan Ambisi Ujung Kecamatan Pangkalan Kerinci. Di mana di dalam parit tersebut, petugas menemukan sebuah sepeda yang diduga digunakan korban," ujarnya.
Ditungkapkan Mayhendra, berdasarkan pengakuan orangtua korban, MR yang mengidap penyakit epilepsi ini keluar dengan tujuan untuk bermain menggunakan sepeda, meski sempat dilarang ibunya, Kamis (1/9) sore lalu sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun, hingga pukul 18.00 WIB, korban tak juga kunjung kembali ke kediamannya di Jalan Ambisi. Kondisi itu tentunya membuat ayah korban (Hermanuddin, red), menjadi khawatir. Sehingga buruh salah satu perusahaan yang baru pulang kerja ini, memutuskan untuk mencari anaknya (MR, red).
"Hanya saja, hingga Jumat (2/9) dinihari sekitar pukul 02.00 WIB, keluarga korban tidak menemukan keberadaan MR. Namun, sekitar pukul 07.30 WIB, saat hendak berangkat bekerja, Hermanuddin melihat kerumunan warga saat melintas di Jalan Pelita. Dan saat mendekati lokasi, ayah korban melihat ada sosok mayat mengapung dalam kondisi telungkup di dalam parit yang ternyata adalah anaknya," bebernya.
Ditambahkannya bahwa, keluarga telah ikhlas menerima kepergian korban. Sehingga menolak untuk di otopsi. Dan jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk segera disemayamkan di TPU di Pangkalan Kerinci.
Laporan: Muhammad Amin Amran (Pengkalankerinci)
Editor: Rinaldi