PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sudah hampir sepekan terakhir masyarakat dan pengendara kendaraan bermotor yang melintasi Jalan Kartama, Kecamatan Marpoyan Damai dihadapkan pada kemacetan panjang. Ini terjadi karena di jalan tersebut sedang ada pengerjaan proyek air bersih milik Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Siak yang pembangunannya bekerja sama dengan PT Pembangunan Perumahan Tirta Riau (PPTR).
Pantauan Riau Pos, Selasa (30/8) di Jalan Kartama tepatnya di depan Musala Baitul Mulk, pembangunan proyek PDAM menyebabkan kemacetan panjang. Kemacetan yang terjadi tak hanya berlangsung saat jam pulang kerja saja, melainkan setiap saat karena tumpukan tanah galian diletakkan di sisi badan jalan.
Salah seorang warga sekitar Yanto mengaku kemacetan tak hanya menggangu kenyamanan para pengendara, juga masyarakat sekitar. Apalagi, banyak tumpukan tanah bekas galian yang diletakkan di depan tempat usaha masyarakat sehingga membuat akses berjualan terganggu.
"Bukan cuma macet yang kami keluhkan. Ini tumpukan tanahnya juga. Jalan kami untuk berjualan jadinya sempit," kata dia.
Ia berharap pihak terkait dapat segera merampungkan pembangunan proyek ini gara arus lalulintas dan tempat usaha masyarakat dapat kembali berfungsi sebagaimana sebelumnya.
"Kita sama-sama tahu jalan ini memang sudah sempit dari dulu. Tapi malah dibangun proyek ini. Ya kami hanya bisa berharap proyek ini segera selesai dan pihak petugas proyek dapat membersihkan kembali tumpukan tanah yang sudah digali tersebut," ujarnya.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Feby, salah seorang pengendara motor yang melintas di Jalan Kartama. Menurutnya, selama proyek pembangunan air bersih ini dibuat seharusnya ada pihak terkait yang bertugas mengurai kemacetan.
"Kalau untuk keluar dari kemacetan ini cukup lama ya. Karena tidak ada yang mengatur arus lalu lintasnya. Hanya para pekerja proyek saja. Kalau malam sore hari baru bisa lewat sekitar 30 menit," ungkapnya.
Sementara itu, Manajer Operasional PT PPTR Henry Hartanto mengaku, setiap pekerjaan yang dilakukan di lapangan selalu diurus perizinannya dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Untuk pengatasi macet, pihak sudah memaksimalkan terkait optimalisasi besar lubang galian yang dibuka lebih kecil dari rencana dan ditempatkan flagman untuk mengatur lalu lintas agar tidak terlalu macet.
"Kami berupaya untuk dapat bekerja secepat mungkin di area Jalan Kartama. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan masyarakat atas terganggunya lalu lintas atas pekerjaan kami," ucapnya.
Proyek SPAM
Selain itu, Henry Hartanto menjelaskan, PT PP Tirta Riau (PP Tirta Riau) melaksanakan kegiatan pemancangan tiang pertama Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lintas Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Di mana dalam kegiatan pemancangan tiang tersebut menjadi bagian dari kerja sama pembangunan SPAM Lintas Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar dengan kapasitas 1.000 liter per detik (lpd). Proyek pembangunan terselenggara dari kerja sama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Siak Kota Pekanbaru, Perumdam Tirta Kampar Kabupaten Kampar dan PT Sarana Pembangunan Riau.
Pembangunan instalasi unit produksi menggunakan teknologi andal dan terbaik yang direncanakan berlangsung dalam dua tahap dengan total kapasitas sebesar 1.000 lpd dengan hasil keluaran standar kualitas air minum sesuai Peraturan Menteri Kesehatan dan pelayanan 24 jam per hari.
Sedangkan, pembangunan jaringan pipa akan dilaksanakan dalam empat tahap yang direncanakan melayani kebutuhan pelanggan rumah tangga maupun non rumah tangga di wilayah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
"Progres saat ini kami targetkan bisa mulai melayani distribusi air ke masyarakat bertahap dimulai pada bulan Desember 2022," tuturnya.(yls)
Laporan PRAPTI DWIL LESTARI, Marpoyan Damai